Yogyakarta – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat pada Kamis, 3 Februari 2022 ada dua sungai yang berhulu di Gunung Merapi mengalami banjir lahar hujan. Dua sungai tersebut yakni Boyong dan Kuning.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan, terjadi hujan yang terpantau di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 167 milimeter per jam selama 70 menit 3 Februari 2022. “Dilaporkan adanya banjir lahar hujan di Sungai Boyong dan Sungai Kuning,” katanya dalam siaran pers, Jumat, 4 Februari 2022.
Baca Juga: Gunung Merapi Memasuki Fase Erupsi Efusif, Berikut Penampakan Dua Kubah Lava
Seperti diketahui pada Kamis, 3 Februri 2022 di Sungai Boyong sebanyak 24 truk terjebak banjir lahar. Penyebabnya ada satu truk penambang pasir mengalami kerusakan pada as roda patah. Puluhan truk yang berada di belakangnya tidak bisa lewat karena terhalang truk yang rusak tersebut.
Beruntung tidak ada korban dalam kejadian itu. Sopir dan kernet sudah menyelamatkan diri meninggalkan truk di alur sungai. Puluhan truk terendam banjir rata-rata satu meter. “Kami imbau warga untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” katanya.
Baca Juga: Gunung Merapi dalam Satu Jam Muntahkan Tiga Kali Awan Panas
Lebih lanjut Hanik mengungkapkan, pada periode pengamatan 28 Januari — 3 Februari 2022, teramati dua kali awan panas guguran ke arah barat daya, hulu Sungai Bebeng dengan jarak luncur 2.000 — 2.500 meter. Guguran lava teramati sebanyak 133 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter dan satu kali guguran lava ke arah barat laut (hulu Sungai Apu dan Trising) dengan jarak luncur 300 meter.
“Tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan baik pada kubah lava barat daya maupun kubah tengah. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik,” ujarnya.
Baca Juga: Surat Penghentian Aktivitas Penambangan di Alur Sungai yang Berhulu di Merapi
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “Siaga”.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan — barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. “Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak,” ungkapnya. []