Magelang – Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat (KMA) menggelar Lokakarya Pemajuan Budaya Spiritual dan Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisiona (PROT) Kawasan Borobudur, 2 Maret 2022 di Balkondes Ngargogondo, Magelang, Jawa Tengah.
Direktur KMA Sjamsul Hadi mengatakan, kegiatan untuk melakukan sinergi program pemajuan kebudayaan melalui budaya spiritual dan PROT ini bertujuan membangun desa sejatinya berlandaskan pada nilai-nilai kearifan lokal atau nilai-nilai budaya. “Spiritual yang dimiliki oleh masyarakat desa. Desa menjadi sumber belajar tentang kehidupan yang mengutamakan olah rasa dan nilai-nilai ke-Tuhan-an,” ungkapnya, Rabu, 2 Maret 2022.
Baca Juga: 18 Balai Ekonomi Desa Borobudur Magelang Tetap Buka Saat Natal dan Tahun Baru
Menurut dia, pembangunan desa tidak sekadar mengutamakan pembangunan fisik yang hanya berorientasi pada kepentingan ekonomi semata, namun mengabaikan kelestarian alam dan hubungan sosial. Selain itu konsep pembangunan desa yang dilandasi budaya spiritual selaras dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang mengutamakan rasa untuk berbagi kebaikan terhadap kehidupan.
Untuk itu melanjutkan sukses tahun lalu, yakni penggalian dan penemuan kembali potensi budaya spiritual di desa-desa kawasan Borobudur. Tahun ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Direktorat Jenderal Kebudayaan, bersama Eksotika Desa akan melakukan penguatan nilai-nilai budaya spiritual kepada masyarakat dengan berbasis praktik sehingga lebih mudah dipahami menjadi pegangan hidup.
Baca Juga: Empat Candi di Yogyakarta dan Jateng Disepakati Jadi Tempat Ibadah Dunia
Syamsul berharap rangkaian kegiatan pembelajaran nilai-nilai budaya spiritual berbasis praktik akan dilaksanakan di 17 desa di kawasan Borobudur, mulai dari bulan Maret hingga September, tidak hanya berguna bagi warga desa namun juga dapat menjadi contoh untuk instansi pemerintah di dalam proses pengambilan kebijakan.
“Spiritual seperti kejujuran, kepedulian, kebersamaan, kekeluargaan, dan kesabaran merupakan contoh nyata konsep pembangunan yang berbasis pada hidup yang berkelanjutan,” kata Syamsul.
Baca Juga: Tari Gelang Projo Jadi Identitas Kebangkitan Kawasan Perbukitan Menoreh
Adapun topik yang akan diangkat dalam kegiatan pembelajaran ini merupakan bagian dari Objek Pemajuan Kebudayaan, seperti: spiritual food heritage, kesenian rakyat, serta permainan rakyat dan olahraga tradisional.
Melalui topik ini pemajuan kebudayaan dapat berjalan selaras dengan pembangunan desa yang berkelanjutan. “Masyarakat desa yang bangga dengan jati diri budaya desanya merupakan karakter yang diperlukan dalam pembangunan berkelanjutan,” kata Sjamsul. []