Mengenal Sungai Opak, Ibu dari 10 Sungai Besar di Yogyakarta

  • Whatsapp
Sungai Opak Yogyakarta
Sungai Opak Yogyakarta. (Foto: Republika)

Yogyakarta – Sungai Opak berhulu di Gunung Merapi. Mengalir sejauh 65 kilometer sampai hilir di Pantai Samas atau Samudera Hindia. Mengalir melintasi 11 kapanewon di Kabupaten Sleman dan Bantul.

Bermula di Gunung Merapi di Kapanewon Cangkringan mengalir ke Ngemplak, Kalasan, Prambanan, dan Berbah termasuk Watu Lava Bantal lalu melalui Kabupaten Bantul mengaliri wilayah Kapanewon Piyungan, Pleret, Jetis, Imogiri, Pundong dan berakhir di Kapanewon Kretek, tepatnya di Desa Tirtohargo. Jika diperhatikan muaranya berbelok ke kanan sebelum berlepas ke Samudra Hindia di Pantai Samas atau Laut Kidul.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Gempa Bumi Dangkal Skala M 3.2 di Yogyakarta Akibat Aktivitas Sesar Opak

Mengalir sepanjang 65 kilometer ini, Sungai Opak melahirkan atau memiliki anak sungai besar; yakni Sungai Gendol, Sungai Tepus, Sungai Kuning, Sungai Code, Sungai Gajahwong, Sungai Belik, Sungai Tambakbayan, Sungai Nongko, Sungai Oya dan Sungai Winongo.

Sungai Opak juga tidak bisa dilepaskan dari kejadian alam pada 27 Mei 2006 lalu. Gempa bumi dahsyat berpusat gempa atau episentrum di kawasan Pantai Samas yang merupakaan muara Sungai Opak. Para ahli menyebut gempa tersebut merupakan sesar Opak.

Baca Juga: Asyiknya Menyusuri Sungai Opak di Taman Wisata Senja Ngelo Pleret Bantul

Mengutip Sejarah Jogyajarta, dalam sejarah Mataram Islam, aliran Sungai Opak dan anak-anak sungainya merupakan benteng alam dan batas wilayah, seperti zaman Pajang dengan Mataram menjadikan Sungai Opak sebagai batas. Pada periode Kotagede menjadikannya sebagai benteng baluwarti alami sisi timur dengan Sungai Gajahwong di barat.

Demikian juga saat berpindah ke Plered, air Sungai Opak maupun Winongo menjadi sumber air bagi Segarayasa pada zaman Sultan Agung maupun pengairan Keraton Amangkurat 1.

Baca Juga: Geger Mancing Ikan di Sungai Opak Bantul, Kail Pancing Nyangkut Kerangka Manusia

Setelah Kasultanan Yogyakarta berdiri, Sungai Code di sisi timur dan Sungai Winongo di sisi barat menjadi batas awal Kuthanagara. Dimana Sungai Larangan diambil dari Sungai Winongo untuk pengairan Tamansari dan Jagang Baluwarti. Semuanya diairi dari Sungai Opak melalui anak-anak sungainya. []

Related posts