BacaJogja – Indonesia menjadi salah satu negara dengan prevalensi merokok tertinggi di dunia. Berdasarkan data dari Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2021 menyebut 67% laki-laki merokok dan 87% orang dewasa terpapar asap rokok di rumah.
Selanjutnya berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi merokok usia 10-18 tahun adalah 9,1 dan 22 dari 100 remaja usia 15-19 tahun telah merokok.
Baca Juga: Jadwal Damri untuk Piknik Rute Malioboro, Baron, dan Parangtritis
Sementara menurut hasil survei Dinkes Sleman, jumlah perokok di Kabupaten Sleman untuk saat ini tercatat sebanyak 9,7%. Angka tersebut merupakan jumlah perokok pemula usia 10-18 tahun. Di mana, 3,8% merupakan perokok elektrik (vape).
Mengatasi hal tersebut, Pemkab Sleman menerapkan Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS PK) dan PHBS, hingga program inovasi Keluarga Sehat Bebas Asap Rokok (GAS BRO).
Baca Juga: Jasad Pemancing Hanyut di Sungai Progo Ditemukan Mengapung
Program inovasi ini diharapkan mampu mendongkrak cakupan rumah tangga di Sleman yang bebas asap rokok. Hal ini sejalan dengan esensi peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) yang diperingati setiap tahunnya pada tanggal 31 Mei.
Setidaknya ada empat hal yang bisa dilakukan:
1. Membuat tantangan tidak merokok pada Hari Tanpa Tembakau
2. Hindari situasi atau lingkungan yang memicu keinginan merokok
4. Hitung pengeluaran bulanan untuk merokok
5. Cari kegiatan atau hobi sebagai pengganti merokok.
Baca Juga: Cara Mudah Mengetahui Kelayakan Bus Pariwisata untuk Study Tour
HTTS menjadi momen peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya tembakau sekaligus mendorong individu agar berhenti merokok.
Selamat Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Mari besama berhenti merokok untuk kesehatan tubuh yang lebih baik.[]