Road to Broadcasting Festival: Bagaimana Upaya Stasiun TV Berjuang di Era Digital?

  • Whatsapp
podcast
Podcast kamisan dalam rangka menyambut Broadfest, membahas eksistensi televisi. (Foto : YouTube Broadfest)

BacaJogja – Selama beberapa dekade, televisi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat yang tidak dapat dipisahkan. Namun, di tengah perkembangan teknologi yang pesat, televisi kini mengalami pergeseran yang signifikan.

Dengan munculnya internet dan platform digital lainnya, peran televisi mulai tergantikan oleh media baru yang lebih interaktif dan sesuai dengan gaya hidup modern.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Kisah Mbah Sarno Gunungkidul, Pejuang Sukarela Menerima Sentuhan Kemanusiaan di Usia Senja

Saat ini, generasi muda cenderung lebih memilih platform digital seperti YouTube, Netflix, dan media sosial untuk mengakses konten. Konten-konten ini tidak hanya lebih mudah diakses tetapi juga lebih fleksibel.

Tidak seperti televisi yang memiliki jadwal tetap, platform digital menawarkan kebebasan bagi pengguna untuk memilih apa yang ingin mereka tonton dan kapan mereka ingin menontonnya. Hal ini menjadikan televisi terasa ketinggalan zaman.

Baca Juga: CCTV: Dari Sejarah, Teknologi, hingga Solusinya untuk Kasus-kasus Saat Ini

“Televisi sebetulnya menjadi bagian dari masa lalu, karena kita semua besar didampingi oleh televisi. Namun, jika kita tanya anak-anak kita, berapa banyak yang masih didampingi oleh televisi? Tidak banyak,” ujar Dr. Khoirudin yang dikutip dari Youtube Broadcasting Festival, Rabu, 14 Agustus 2024.

Penurunan jumlah penonton televisi juga berdampak langsung pada pendapatan stasiun televisi yang bergantung pada iklan. Dengan semakin berkurangnya audiens, iklan di televisi menjadi kurang efektif, sehingga banyak pengiklan beralih ke platform digital yang mampu menjangkau target audiens dengan lebih tepat dan efisien.

Baca Juga: Kurangi Perilaku Sedenter, WHO Terbitkan Panduan Aktivitas Jasmani bagi Anak Usia 5-17 Tahun

“Dengan menurunnya jumlah penonton, iklan di televisi juga menurun, padahal andalan televisi adalah income dari iklan,” tambahnya.

Stasiun televisi pun mulai beradaptasi dengan memasuki dunia digital, namun mereka menghadapi tantangan baru dalam menarik penonton di tengah persaingan ketat dengan konten kreator independen yang lebih dekat dengan audiens. Meskipun televisi kini dianggap sebagai bagian dari masa lalu, bukan berarti media ini sepenuhnya akan punah. Masih ada peluang bagi televisi untuk tetap relevan, terutama jika mampu bertransformasi dengan menciptakan konten yang lebih kreatif dan interaktif.

Baca Juga: Forum Kamisan Perdana Bahas Tranformasi Media Konvensional ke Digital Malam Ini di Kopi Kuden

Dengan strategi yang tepat, televisi masih bisa mempertahankan posisinya sebagai sumber informasi dan hiburan yang dipercaya. Walaupun mungkin dalam bentuk yang berbeda dari yang kita kenal selama ini.

Selain itu pentingnya keterbukaan dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan menjadi salah satu strategi mempertahankan eksistensi dunia televisi. “Ketika ada perubahan, kita harus siap menyesuaikan dan bahkan mendahului tren itu,” Ujar Dr. Khoirudin. []

Artikel Kiriman Muhammad Surya Kukuh
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UMY

Related posts