BacaJogja – Taman Sari Yogyakarta telah menjadi salah satu destinasi wisata yang paling diminati oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Kompleks yang menyimpan sejarah panjang dan keindahan arsitektur kuno ini menawarkan pengalaman berwisata yang tak biasa.
Berbeda dengan destinasi wisata modern, Taman Sari menampilkan bangunan-bangunan antik yang memikat imajinasi pengunjung untuk membayangkan masa kejayaannya.
Baca Juga: Penjelasan Kemenag tentang Azan Magrib dan Misa Paus Fransiskus Disiarkan Bersamaan di Televisi
Berikut adalah beberapa fakta menarik yang dirangkum dari berbagai sumber hingga menjadikan Taman Sari begitu istimewa di mata para traveler:
1. Kolam Pemandian Permaisuri dan Putri Keraton
Salah satu daya tarik utama Taman Sari adalah kolamnya yang sering digunakan sebagai spot foto. Dahulu, kolam ini berfungsi sebagai tempat pemandian bagi permaisuri dan putri dari Keraton Yogyakarta. Meski telah berusia ratusan tahun, keindahan kolam tersebut tetap memikat hati para pengunjung. Tak heran, tempat ini menjadi simbol kemewahan dan kemuliaan bagi kalangan bangsawan di masanya. Bagi para wisatawan, Taman Sari kini menjadi situs sejarah yang harus dijaga dan dipatuhi aturan kunjungannya.
2. Berusia Lebih dari 200 Tahun
Taman Sari didirikan pada tahun 1785 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I. Dengan usia lebih dari 200 tahun, tempat ini membawa nuansa kuno dan bersejarah yang kental. Ketika memasuki area Taman Sari, pengunjung seolah dibawa ke masa lalu, membayangkan taman kerajaan yang megah di masa kejayaannya. Setiap sudut bangunan menghadirkan kesan mendalam tentang kejayaan Kesultanan Yogyakarta yang tetap terjaga hingga kini.
Baca Juga: Halal Beauty Fest 2024: Perpaduan Kecantikan, Bisnis, dan Syariat di JEC Yogyakarta
3. Mitos Terowongan Menuju Pantai Selatan
Bangunan tua seperti Taman Sari tentu tidak lepas dari mitos. Salah satu mitos yang paling terkenal adalah adanya lorong bawah tanah yang konon tembus hingga Pantai Selatan. Terowongan ini disebut Urung-Urung Timur dan Urung-Urung Gumuling. Meskipun menurut catatan sejarah hanya sebagian lorong yang tersisa, masyarakat tetap percaya bahwa lorong tersebut memiliki hubungan mistis dengan Pantai Parangtritis. Benar atau tidaknya mitos ini, daya tarik misteriusnya tetap memikat wisatawan untuk datang dan menjelajah.
4. Taman Sari Rusak Akibat Gempa Bumi
Meskipun terlihat kokoh, Taman Sari pernah mengalami kerusakan serius akibat gempa bumi besar yang melanda Yogyakarta pada tahun 2006. Sejumlah bagian dari kompleks ini rusak dan memerlukan renovasi besar-besaran. Kini, setelah direnovasi, Taman Sari kembali tampil menawan, meski dengan jejak-jejak sejarah yang tidak terhapuskan.
Baca Juga: Toko Kopi Tuku Angkat Pesona Cita Rasa Kopi Nusantara ke Panggung Dunia
5. Kompleks Bersejarah dengan Banyak Bangunan Ikonik
Taman Sari terdiri dari lebih dari 20 bangunan dengan makna sejarah yang mendalam. Salah satu bangunan yang terkenal adalah Pulo Kenanga, sebuah pulau buatan yang dulunya dikelilingi oleh laut buatan. Selain itu, ada juga Pasiraman Umbul Binangun, tempat Sultan dan keluarganya berenang. Di sini, terdapat tiga kolam yang masing-masing diberi nama Umbul Kawitan, Umbul Pamuncar, dan Umbul Panguras, yang masih menjadi saksi bisu kemegahan masa lalu.
6. Tempat Istirahat dan Benteng Pertahanan
Menurut sejarah yang tercatat, Taman Sari bukan hanya tempat istirahat bagi keluarga Sultan, tetapi juga dirancang sebagai benteng pertahanan. Sri Sultan Hamengkubuwono I yang dikenal sebagai ahli strategi perang, membangun Taman Sari dengan jalan-jalan bawah tanah yang berfungsi untuk pertahanan diri. Kompleks ini dilengkapi dengan jalur-jalur rahasia yang membentang hingga keluar batas kota, menjadikannya tempat strategis bagi kerajaan di masa lalu.
Baca Juga: Prof. Nurul Indarti, Guru Besar Perempuan Pertama Prodi Manajemen FEB UGM
7. Taman Sari Sebagai Tempat Ibadah
Selain sebagai tempat istirahat dan pertahanan, Taman Sari juga berfungsi sebagai tempat ibadah. Salah satu buktinya adalah Sumur Gumuling, yang merupakan masjid bawah tanah dengan desain yang unik. Terdapat dua lantai di dalamnya, di mana lantai pertama digunakan sebagai mihrab, dan lantai kedua sebagai tempat wudhu. Desain ini mencerminkan kedalaman spiritual dan filosofi kehidupan yang dianut oleh Kesultanan Yogyakarta.
8. Simbol Kehidupan dan Filosofi Manusia
Taman Sari juga sarat akan simbolisme. Sumur Gumuling, misalnya, dianggap sebagai representasi dari konsep kehidupan manusia. Setiap bangunan di dalam kompleks ini memiliki makna tersendiri, seperti Pulo Panembung yang merupakan tempat bagi Sultan untuk merenung dan bertapa. Filosofi yang terkandung di dalamnya melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan serta tanggung jawab moral yang harus dijaga dalam kehidupan sehari-hari.
Taman Sari Yogyakarta bukan sekadar situs wisata biasa. Setiap sudutnya menyimpan cerita sejarah, mitos, dan filosofi yang mendalam. Bagi para wisatawan yang ingin merasakan sensasi perjalanan ke masa lalu, Taman Sari menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. []
Sumber: abdulroziqjilidii/Yogyakarta Tempo Doeloe