SiBakul Halal Fest Yogyakarta 2024 Hadirkan Ustaz Ransi Al-Indragiri, Ini yang Dibahas

  • Whatsapp
Pengajian SiBakul
SiBakul Halal Fest Yogyakarta 2024 menghadirkan Ustaz Ransi Al-Indragiri. Dalam ceramahnya dia berpesan tentang halal dan harmonis dalam keluarga. (Aditya/BacaJogja)

BacaJogja – SiBakul Halal Fest adalah pameran yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM DIY pada 24-27 Oktober 2024. Dalam expo ini, para pelaku UMKM menawarkan berbagai macam produk, mulai dari makanan halal, fashion, hingga jasa penyembelihan halal.

Selain pameran UMKM, acara ini semakin menarik dengan kehadiran Ustaz Ransi Al-Indragiri yang mengisi pengajian akbar untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Pengajian ini menjadi pembuka rangkaian acara SiBakul Halal Fest.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Kisah Buruh Cuci di Bantul, Menabung Uang Receh Sekian Tahun untuk Bisa Umrah ke Tanah Suci

Tidak hanya kehadirannya yang menarik perhatian, materi yang disampaikan oleh Ustaz Ransi Al-Indragiri juga mendapat sorotan. Beliau membawakan materi berjudul *”Halal & Harmonis: Penguatan Peran Laki-laki dalam Keluarga”*, yang menyoroti betapa pentingnya peran suami dalam rumah tangga.

“Diingat ya, Pak, bahwa suami itu seorang pemimpin, tetapi pemimpin dalam keluarga tidak boleh seperti raja,” ujar Ustaz Ransi dalam ceramahnya.

Baca Juga: Salak Sleman: Ikon Pertanian Lokal yang Semakin Diminati Pasar Global

Menurutnya, kepemimpinan dalam keluarga berbeda dengan di luar rumah. “Pemimpin keluarga yang baik adalah yang bisa menjadi partner, Bu, sehingga istri tidak terbebani, namun kebutuhan suami juga tercukupi. Setuju, Bu?”

Ia menegaskan bahwa meskipun suami adalah pemimpin, peran tersebut harus dijalankan dengan penuh empati dan kerjasama, bukan otoritas sepihak.

Baca Juga: Diskominfo DIY dan Jaringan Demokrasi Indonesia Bersinergi Cegah Hoaks di Pilkada 2024

Ustaz Ransi juga mengingatkan bahwa pemimpin dalam keluarga harus bisa mengayomi, menjaga, dan membimbing. “Tugas suami itu membimbing ya, Pak-Bu. Membimbing tidak berarti istri harus langsung menurut, tetapi suami tetap mengingatkan dan meluruskan jika istri melakukan kesalahan,” tuturnya.

Ia menekankan bahwa membimbing istri adalah kewajiban suami, meskipun respon istri tidak selalu sesuai dengan harapan.

Dari penjelasan Ustaz Ransi Al-Indragiri, dapat disimpulkan bahwa peran suami sebagai pemimpin dalam keluarga bukanlah sebagai penguasa, melainkan sebagai partner yang membimbing, menjaga, dan mengayomi pasangannya. []

Penulis Artikel : Ananda Aditya Shidiq Saputra
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Alma Ata Yogyakarta

Related posts