BacaJogja – Dalam upaya menciptakan transportasi publik yang aman dan nyaman, KAI Commuter mengambil langkah tegas terhadap pelaku pelecehan seksual di Commuter Line. Sepanjang Januari hingga Oktober 2024, sebanyak 57 pelaku berhasil ditangkap, dengan 50 kasus dilanjutkan ke kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut.
Salah satu inovasi KAI Commuter untuk mencegah kejadian serupa adalah penerapan sistem CCTV Analytic. Melalui teknologi ini, rekaman atau sketsa wajah pelaku dimasukkan ke dalam database sehingga mereka tidak dapat lagi mengakses layanan Commuter Line. “Teknologi ini menjadi langkah penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna,” ungkap VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus.
Baca Juga: Waspada! Cuaca Ekstrem di Yogyakarta: Hujan Lebat dan Angin Kencang 25-27 November
Sistem CCTV Analytic telah digunakan di seluruh stasiun Commuter Line di Jabodetabek dan Yogyakarta. Teknologi ini mampu mendeteksi wajah pelaku, bahkan jika mereka mengenakan masker, serta memberikan notifikasi kepada petugas jika pelaku mencoba masuk ke stasiun.
Tidak hanya mengandalkan teknologi, KAI Commuter juga aktif menggelar sosialisasi Anti Pelecehan dan Kekerasan Seksual. Dengan menggandeng Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), komunitas, dan influencer, sosialisasi ini bertujuan mengedukasi penumpang agar berani melaporkan kejadian pelecehan kepada petugas.
Baca Juga: Polemik PP No. 28/2024: Pakta Konsumen Nasional Soroti Dampak Sosial-Ekonomi bagi Konsumen Tembakau
“Kami mengimbau pengguna untuk speak up jika mengalami atau menyaksikan tindakan pelecehan. Petugas kami siap membantu dan mendampingi,” ujar Joni.
KAI Commuter memastikan pelaku pelecehan seksual yang teridentifikasi tidak akan memiliki akses lagi ke Commuter Line. Selain larangan permanen, identitas pelaku tetap dimasukkan ke dalam database CCTV Analytic meskipun korban memilih berdamai.
“Keputusan damai dari korban tidak mengurangi langkah tegas kami. Pelaku akan terus dipantau dan ditindak jika mencoba menggunakan layanan kami lagi,” tegas Joni.
Baca Juga: Sensasi Kelezatan Hidangan Tradisional dan Suasana Instagramable di Waroeng Tedoeh Bantul
Sebagai bentuk keberpihakan kepada korban, KAI Commuter mendampingi mereka dalam proses hukum dan bekerja sama dengan lembaga terkait untuk memberikan trauma healing. “Kami ingin memastikan korban mendapatkan pemulihan pasca-kejadian,” tambahnya.
Untuk meningkatkan keamanan, KAI Commuter mengingatkan seluruh penumpang agar tetap waspada terhadap situasi sekitar dan segera melaporkan hal-hal mencurigakan kepada petugas di stasiun atau di kereta. Laporan juga bisa disampaikan melalui Contact Center 021-121.
Dengan langkah tegas, inovasi teknologi, dan dukungan bagi korban, KAI Commuter berharap Commuter Line terus menjadi moda transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat. []