Fenomena Baru di Malioboro: Bangku Publik Jadi ‘Lahan’ Tukang Pijat?

  • Whatsapp
Malioboro
Malioboro Yogyakarta. (Foto: Istimewa)

BacaJogja – Malioboro, sebagai ikon wisata Jogja, selalu menjadi destinasi favorit wisatawan. Namun, belakangan ini muncul keluhan terkait sulitnya menemukan tempat duduk di sepanjang trotoar Malioboro. Beberapa wisatawan mengaku bahwa banyak bangku yang seolah ‘dikuasai’ tukang pijat, sehingga pengunjung kesulitan untuk sekadar duduk santai menikmati suasana.

Salah satu keluhan datang dari Giri Putra, yang membagikan pengalamannya setelah lama tidak berkunjung ke Malioboro. Ia terkejut saat mendapati banyak bangku yang ditempeli tulisan “pijat”, seakan-akan sudah dikontrak oleh para tukang pijat.

Read More

Baca Juga: Viral! Driver Ojol Ngepil Bikin Keributan di Bantul: Dihajar Warga hingga Mewek dan Terkapar

“Bertanya lur, saya sudah lama tidak jalan-jalan ke Malioboro. Kebetulan ada saudara dari luar daerah datang, jadi saya antar ke sana. Pas malam Minggu, memang ramai. Kami sudah jalan-jalan dan kebetulan capek, mau duduk. Aneh, kok banyak tempat duduk yang ada tulisan pijat. Apakah itu sudah dikontrak tukang pijat?” keluhnya.

Ia juga menambahkan bahwa ketika saudaranya duduk di salah satu bangku tanpa tanda tersebut, tidak lama kemudian seorang pria mendekat dan menawarkan jasa pijat. Saat menolak, mereka justru diminta pindah. “Lokasinya di depan Kantor DPRD DIY,” katanya.

Keberadaan jasa pijat di Malioboro sebenarnya bukan hal baru. Para tukang pijat sering menawarkan jasanya kepada wisatawan yang lelah setelah berjalan kaki. Namun, fenomena penggunaan bangku publik untuk kepentingan pribadi ini memunculkan pertanyaan: apakah memang ada aturan yang membolehkan hal tersebut?

Baca Juga: Yogyakarta Luncurkan Program Cek Kesehatan Gratis: Solusi Mudah Akses Layanan Medis Tanpa Biaya

Di sisi lain, wisatawan berharap pemerintah daerah atau pihak terkait dapat memberikan solusi agar fasilitas publik tetap bisa digunakan sebagaimana mestinya.

Lantas, bagaimana regulasi sebenarnya terkait tempat duduk di Malioboro? Apakah ada kebijakan khusus yang mengatur penggunaannya?

Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang terkait keluhan ini. Namun, jika dibiarkan, fenomena ini bisa mengurangi kenyamanan pengunjung dan mengubah citra Malioboro sebagai kawasan wisata yang ramah bagi semua orang. []

Related posts