Sri Sultan Tegaskan Danais Bukan Kompensasi Politik, Meski Terancam Dipangkas

  • Whatsapp
Sri Sultan HB X
Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X. (Ist)

BacaJogja – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan bahwa dana keistimewaan (Danais) DIY bukanlah kompensasi politik atas jasa sejarah Sultan Hamengku Buwono IX. Menurutnya, Danais adalah amanat Undang-Undang Keistimewaan DIY yang tidak bisa dipersempit maknanya.

“Saya tidak mau dalam pengertian politik, Dana Keistimewaan itu dipersamakan pada waktu swargi Sri Sultan HB IX membantu membiayai Republik. Jangan sampai. Wong dulu almarhum membantu itu ikhlas, bukan untuk dikompensir dengan ini. Jadi itu kan beban bagi saya,” tegas Sri Sultan di Kompleks Kepatihan, Kamis (21/8).

Read More

Rencana Pemangkasan Danais

Pemerintah pusat berencana mengurangi Danais dalam tiga tahun terakhir. Pada 2024, Danais DIY tercatat Rp1,2 triliun. Tahun 2025 turun menjadi Rp1 triliun, dan pada 2026 direncanakan dipangkas hingga 50 persen atau sekitar Rp500 miliar.

Baca Juga: Karyawati Bank Hilang Misterius di Jogja Ditemukan, Keluarga: Trauma Berat

Sri Sultan menyebut pengurangan Danais memang akan berdampak pada program-program yang sudah dirancang, namun ia menegaskan Pemda DIY akan melakukan penyesuaian sesuai kondisi.

“Sekarang kami mengajukan, nanti akhir tahun ini baru realisasi. Jadi prosesnya memang panjang. Kalau dikurangi itu karena Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri sudah menghitung perubahan yang ada, jadi kita sesuaikan,” jelasnya.

Warisan HB IX Tidak untuk Ditukar Anggaran

Sri Sultan menolak melakukan lobi penambahan Danais ke pemerintah pusat karena hal itu dianggap menimbulkan beban politik. Ia tidak ingin pengorbanan Sri Sultan HB IX dipandang sebagai alasan kompensasi anggaran.

Sultan HB IX diketahui berjasa besar pada masa awal republik. Ia menyumbangkan 6,5 juta Gulden ke kas negara yang membuat Presiden Soekarno terharu. Bahkan, selama Yogyakarta menjadi ibu kota negara, pembiayaan pemerintahan, gaji Presiden dan Wakil Presiden, operasional TNI, hingga perjalanan delegasi ke luar negeri ditanggung kas keraton.

Baca Juga: Plakat Toko Oma Opa di Babarsari Sleman Roboh Timpa Bus Trans Jogja

“Kalau DPR atau DPRD melakukan lobi-lobi ya silakan. Tapi kalau saya untuk menyampaikan negosiasi agar Danais ditambah dan sebagainya, itu saya punya beban,” ujar Sri Sultan.

Optimisme Danais Akan Kembali Naik

Meski pengurangan Danais diperkirakan memberi dampak, Sri Sultan optimis jumlahnya akan kembali meningkat seiring membaiknya kondisi ekonomi nasional.

“Saya yakin nanti kalau ekonominya makin baik ya mesti tambah. Bukan akan mengurangi. Karena itu masuk dalam bunyi undang-undang,” tutupnya.

Danais merupakan amanat UU Keistimewaan DIY yang menjadi landasan tata kelola pemerintahan, kebudayaan, pertanahan, dan kelembagaan. Oleh karena itu, pengurangan Danais tidak sekadar soal pemangkasan anggaran, melainkan berkaitan dengan keberlangsungan keistimewaan Yogyakarta. []

Related posts