Pasar Kangen TBY 2025: Kedaulatan Pangan dan Cinta Produk Lokal Yogyakarta

  • Whatsapp

BacaJogja – Gelaran Pasar Kangen Taman Budaya Yogyakarta (TBY) 2025 resmi dibuka untuk ke-18 kalinya. Tahun ini, acara tahunan yang selalu ditunggu masyarakat ini mengusung tema “Nandur opo sing dipangan, mangan opo sing ditandur” sebagai ajakan untuk menjaga kedaulatan pangan, keberlanjutan lingkungan, dan hidup selaras dengan alam.

Dalam sambutannya yang disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A., mewakili Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, ditegaskan bahwa tema tersebut sejalan dengan ajaran luhur Jawa Toto Titi Tanam Tuwuh. “Dalam setiap laku hidup, kita harus Toto tertib dan teratur, Titi teliti dan hati-hati, Tanam usaha dan ikhtiar, serta dapat menghasilkan Tuwuh tumbuh dan berkembang,” ujarnya.

Read More

Meriah dengan Kuliner, Kerajinan, dan Pertunjukan Seni

Opening ceremony berlangsung semarak dengan pelepasan burung perkutut sebagai simbol kebebasan, doa, dan harapan baik agar kehidupan selalu selaras dengan alam.

Pasar Kangen 2025 digelar selama sepekan, mulai 18–24 September 2025, pukul 15.00–22.00 WIB. Tahun ini menghadirkan 218 pedagang terpilih dari 1.136 pendaftar, yang terdiri dari 152 kuliner tradisional nusantara serta 66 kerajinan dan barang antik. Tak hanya itu, pengunjung juga akan dimanjakan dengan 19 pertunjukan seni tradisi serta berbagai workshop kreatif di ruang pojok aktivasi.

Ajak Cintai Produk dan Budaya Lokal

Dalam wawancara, Dian Lakshmi Pratiwi mengajak masyarakat untuk lebih mencintai produk dan budaya lokal. “Mari cintai produk lokal kita, mari cintai budaya kita, karena pada dasarnya itulah kita. Kita bisa berdaulat dengan pangan kita, kita bisa berkontribusi untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui potensi yang kita miliki dari Daerah Istimewa Yogyakarta,” pesannya.

Melalui Pasar Kangen 2025, diharapkan masyarakat semakin mengapresiasi hasil bumi, baik yang ditanam sendiri maupun yang dihasilkan petani lokal, sehingga kesinambungan antara budaya agraris dan kehidupan modern dapat terus terjaga. []

Related posts