BacaJogja — Kamis pagi itu, matahari baru menampakkan sinarnya di langit Panjatan, Kulon Progo. Udara masih lembab, dan kabut tipis menggantung di atas hamparan padi yang mulai menguning. Namun di balik keindahan pagi pedesaan itu, tersimpan kabar duka yang mengguncang warga Bugel.
Seorang pemuda ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di sebuah brak, di tengah area persawahan.
Korban diketahui berinisial YP, laki-laki berusia 33 tahun, warga Galur, Kulon Progo. Temuan ini sontak membuat warga setempat terkejut dan tak menyangka. Sosok YP dikenal cukup tertutup, namun jarang menimbulkan masalah di lingkungan sekitar.
Baca Juga: Kecelakaan Tabrak Lari di Jalan Jogja-Wonosari Bantul: Pemotor Meninggal, Truk Boks Kabur
Menurut keterangan Iptu Sarjoko, Plt Kasihumas Polres Kulon Progo, peristiwa itu pertama kali diketahui oleh seorang warga yang hendak ke sawah.
“Sekitar pukul 05.30 WIB, saksi berangkat ke sawah untuk memupuk tanaman padi. Saat melewati brak di Bulak Bubaran, saksi melihat seseorang tergantung. Ia langsung melapor kepada warga lain, dan kemudian kejadian dilaporkan ke Polsek Panjatan,” terang Iptu Sarjoko, Kamis (9/10/2025).
Petugas kepolisian bersama tim medis segera menuju lokasi. Setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Polisi memastikan kejadian tersebut murni tindakan bunuh diri.
Baca Juga: Duka di Jalan Semanu–Bedoyo: Kepergian Tragis Mantan Carik Sidorejo yang Diserempet Truk Kabur
Warga yang berdatangan ke lokasi hanya bisa terpaku. Di tengah sunyi persawahan, mereka menyaksikan kenyataan yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Beberapa warga terlihat menunduk, sebagian lain membantu aparat mensterilkan area agar proses evakuasi berjalan lancar.
“Korban sudah kami serahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan dengan layak,” tambah Iptu Sarjoko dengan nada iba.
Kabar duka ini menjadi pengingat bahwa di balik senyum dan keseharian seseorang, bisa jadi tersimpan beban berat yang tak tampak. Lingkungan keluarga dan masyarakat diharapkan semakin peka terhadap tanda-tanda kesulitan psikologis yang mungkin dialami orang di sekitar.
Di pagi yang seharusnya tenang itu, sawah Bugel menjadi saksi bisu akan rapuhnya hati manusia. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan menghadapi cobaan ini. []