BacaJogja — Setelah sukses memperluas kehadirannya di berbagai kota besar di Indonesia, Toko Kopi Tuku (TUKU) kini resmi membuka gerai barunya di Renon, Bali. Langkah ini menandai babak baru perjalanan TUKU yang terus tumbuh sebagai gerakan kopi lokal dengan visi global, sekaligus memperkuat komitmennya untuk tetap hangat, relevan, dan dekat dengan keseharian masyarakat.
Pemilihan Bali bukan tanpa alasan. Pulau ini bukan hanya destinasi wisata dunia, tetapi juga ruang hidup yang hangat dan kaya akan budaya berkumpul. Lebih dari itu, Bali menjadi jendela dunia untuk mengenalkan rasa dan cerita lokal Indonesia kepada wisatawan internasional.
“Sejak awal, TUKU lahir dari niat sederhana: bikin kopi yang bisa dinikmati tetangga. Di Bali, kami datang dengan semangat yang sama — sederhana, hangat, dan bertumbuh bersama masyarakat. Namun, kami juga melihat Bali sebagai ruang strategis untuk membuka jalan menuju global, tanpa meninggalkan akar kami di Cipete, Jakarta Selatan,” ujar Andanu Prasetyo, CEO & Founder TUKU.
Baca Juga: Jadwal Pemeliharaan Jaringan PLN Yogyakarta di Empat Wilayah DIY, Ini Daftar Lokasi Listrik Padam
Lokasi Renon dipilih karena menjadi titik temu antara kawasan lokal dan komersial Denpasar. Suasananya yang aktif dan beragam menjadikannya tempat yang ideal untuk menghadirkan toko pertama TUKU di Bali — dekat dengan kehidupan sehari-hari, namun terbuka bagi siapa pun yang ingin singgah dan menikmati cerita kopi lokal.
Menghadirkan Ruang yang Hangat dan Berkelanjutan
Gerai TUKU Renon dirancang dengan tampilan sederhana namun penuh makna. Desain interiornya memadukan material daur ulang, seperti limbah kopi untuk tegel lantai dan permukaan meja dari plastik daur ulang — wujud nyata dari komitmen TUKU terhadap keberlanjutan lingkungan.
Selain itu, elemen arsitektur lokal seperti krepyak, pintu kayu berornamen khas Jawa dan Bali, juga dihadirkan untuk menambah kehangatan dan nuansa tradisional di setiap sudut ruangan.
“Setiap toko TUKU selalu kami rancang agar relevan dengan kehidupan sehari-hari. Di Bali, kami ingin menghadirkan ruang yang sederhana tapi penuh makna, di mana pelanggan bisa merasakan kopi dan cerita di baliknya. Sustainability menjadi bagian penting dari pengalaman ini, karena kami percaya, menikmati kopi hari ini harus sejalan dengan menjaga bumi untuk esok hari,” tutur Vella Siahaya, Chief Experience Officer TUKU.
Baca Juga: Jembatan Pandansimo Dibuka 24 Jam Mulai 10 Oktober 2025, Akses Bantul–Kulon Progo Kian Lancar
Dari Cipete ke Dunia
TUKU Renon bukan sekadar tempat membeli kopi, melainkan ruang singgah untuk berinteraksi, berbagi cerita, dan menikmati kopi dengan makna. Setiap minuman dan makanan yang disajikan membawa nilai gotong royong dan cerita dari proses yang menghargai asal-usul bahan lokal.
Melalui gerai di Bali ini, TUKU berharap dapat memperluas semangat #BertetanggaBaik ke kancah internasional — memperlihatkan wajah Indonesia yang ramah, inklusif, dan berkelanjutan kepada dunia.
Tentang Toko Kopi Tuku
Didirikan pada tahun 2015 di Jl. Cipete Raya, Jakarta Selatan, Toko Kopi Tuku bermula dari toko kecil yang ingin menyajikan kopi untuk tetangga sekitar. Dari sanalah lahir minuman legendaris Es Kopi Susu Tetangga, yang kemudian menjadi ikon budaya minum kopi kekinian di Indonesia.
Kini, di usia ke-10 tahun, TUKU telah hadir di 65 lokasi di seluruh Indonesia, termasuk Jabodetabek, Jawa Timur, Yogyakarta, Bandung, dan kini Bali.
Dengan filosofi sederhana namun kuat — kopi untuk semua, dari tetangga untuk dunia — TUKU terus menghidupkan nilai kebersamaan dan keberlanjutan dalam setiap cangkirnya. []