Kecelakaan Lalu Lintas Jadi Pembunuh Tertinggi di Bantul, 104 Jiwa Meninggal Sepanjang 2025

  • Whatsapp
Kapolres Bantul AKBP Novita
Kapolres Bantul AKBP Novita Eka Sari (Polres Bantul)

BacaJogja – Kecelakaan lalu lintas masih menjadi ancaman serius bagi keselamatan masyarakat di Kabupaten Bantul. Berdasarkan data Kepolisian Resor (Polres) Bantul, jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas selama Januari hingga September 2025 mencapai 104 jiwa. Angka tersebut menjadikan kecelakaan lalu lintas sebagai pembunuh tertinggi di Bantul, melampaui kasus pembunuhan akibat tindak kejahatan.

Kapolres Bantul AKBP Novita Eka Sari mengimbau seluruh masyarakat, khususnya pengguna kendaraan bermotor, untuk selalu berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas. “Kami meminta masyarakat untuk berhati-hati dan waspada dalam perjalanan, serta mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan dan keamanan bersama,” ujar Novita di Bantul, Kamis (9/10/2025).

Read More

Baca Juga: Tragis di Ngawen: Kakek Meninggal Usai Selamatkan Cucu yang Tercebur ke Sumur

Selama periode tersebut, tercatat 1.590 kasus kecelakaan terjadi di wilayah Bantul. Dari jumlah itu, sebanyak 1.928 orang mengalami luka-luka, dan kerugian materiil yang ditimbulkan mencapai Rp950 juta lebih.

Menurut Novita, sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan toleransi antar pengguna jalan, terutama pengendara yang melaju dengan kecepatan tinggi tanpa kewaspadaan memadai.

“Kecelakaan itu terjadi karena kurangnya toleransi kepada sesama pengguna jalan. Banyak pengendara yang ngebut, padahal kondisi jalan sempit dan menikung. Akhirnya, terjadi tipe laka ‘out of control’ atau lepas kendali,” jelasnya.

Selain faktor manusia, lanjut Novita, kondisi jalan dan kendaraan juga menjadi pemicu terjadinya kecelakaan. Jalan yang sempit, tikungan tajam, serta permukaan jalan bergelombang memperbesar potensi kecelakaan, terutama bagi pengendara yang tidak mengontrol kecepatan.

Baca Juga: Kecelakaan Tabrak Lari di Gunungkidul: Mantan Carik Sidorejo Meninggal

Polres Bantul akan menjadikan data tersebut sebagai bahan analisa dan evaluasi (anev) untuk menekan angka kecelakaan di masa mendatang. “Secara teori, faktor manusia memang mendominasi penyebab kecelakaan dibanding faktor jalan dan kendaraan. Ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kami untuk memperkuat langkah pencegahan di lapangan,” tambah Kapolres.

Ia juga menegaskan pentingnya pemeriksaan kondisi kendaraan dan kelengkapan berkendara, seperti lampu depan, lampu belakang, serta penggunaan helm standar SNI bagi pengendara sepeda motor.

“Banyak kejadian kecelakaan karena kendaraan tidak lengkap atau lampu tidak berfungsi. Kami imbau masyarakat mematuhi rambu lalu lintas, tidak menggunakan ponsel saat berkendara, dan tidak mengemudi dalam keadaan mengantuk atau di bawah pengaruh alkohol,” pungkasnya.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, diharapkan angka kecelakaan lalu lintas di Bantul dapat ditekan. Polres Bantul berkomitmen untuk terus mengedukasi pengguna jalan agar lebih disiplin dan tertib demi keselamatan bersama. []

Related posts