Renovasi Masjid Al Fajar Lapas Wirogunan Tak Pernah Berhenti, Jemaah Semakin Nyaman dan Khusyuk

  • Whatsapp
masjid lp wirogunan
Penyerahan bantuan TV untuk Masjid Al Fajar LP Wirogunan oleh Bambang Dito diterima Kalapas Mardiyanto. (Ist)

BacaJogja – Pembangunan dan renovasi tempat ibadah sejatinya tak pernah benar-benar selesai. Kebutuhan untuk memperindah, memperlancar, dan menunjang kegiatan peribadahan akan selalu tumbuh seiring dengan semangat dan idealisme jamaah. Hal itu pula yang tampak di Masjid Al Fajar Lapas Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta, yang kini terus berbenah berkat dukungan banyak pihak.

Masjid yang telah berdiri puluhan tahun itu kini menjadi pusat pembinaan spiritual bagi sekitar 450 warga binaan. Renovasi dilakukan oleh takmir masjid yang digerakkan oleh Ustadz Munif Tauchid, dengan semangat membangun kenyamanan dan kekhusyukan dalam beribadah.

Read More

“Saya sangat terharu melihat banyak pihak peduli. Dari masyarakat umum, pengusaha, hingga tokoh-tokoh terkemuka ikut membantu,” ujar Ustadz Munif.

Baca Juga: Labuhan Merapi: Kearifan Lokal Keraton Yogyakarta Menjaga Hutan di Lereng Gunung Api

Salah satu bantuan terbaru datang dari Bambang Dito, yang menyerahkan televisi 50 inci untuk digunakan sebagai media pembelajaran agama di masjid. Penyerahan dilakukan pada Jumat (3/10), disaksikan oleh H. Herry Zudianto, mantan Wali Kota Yogyakarta yang juga turut berkontribusi dalam memperindah masjid.

Bantuan diterima oleh Kalapas Wirogunan, Marjiyanto, bersama panitia renovasi H. Taufik Ridwan dan Agus Tri Wijaya. Dalam sambutannya, Marjiyanto menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepedulian masyarakat terhadap warga binaan.

“Ketika banyak orang peduli membangun masjid, berarti mereka telah ikut memudahkan warga binaan untuk kembali menemukan jati diri dan menapaki jalan yang diridai Allah SWT,” ujarnya.

Ia menambahkan, kondisi masjid kini jauh lebih nyaman—ber-AC, bersih, dan wangi—namun masih memerlukan perluasan, terutama pemasangan kanopi di sisi utara dan selatan agar jamaah yang meluap tidak kepanasan atau kehujanan.

Donasi untuk renovasi dapat dikirim melalui BSI 9111191918 atas nama Panitia Renovasi Masjid Al Fajar, atau menghubungi Agus Tri Wijaya (0818-262-928) untuk informasi lebih lanjut.

Baca Juga: Ketika Warga Menjadi Penyelamat: Kisah Kakek yang Hidup Terlupakan di Rumah Kosong Bantul


Program Takjil Bersama Artis dan GIPI DIY

Selain renovasi, Masjid Al Fajar juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pembinaan, salah satunya Program Takjilan Ramadan yang digelar Jumat (21/3) lalu. Acara ini diinisiasi oleh DPD Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY bersama sejumlah asosiasi seperti PHRI, PPJI, ICA, dan PPHI.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Sasana Krida Lapas Wirogunan itu berlangsung hangat dan penuh haru. Dua musisi nasional, Ndaru Ndarboy Genk dan Indra Prasta (The Rain), hadir memberi semangat dan hiburan bagi warga binaan.

Kalapas Marjiyanto mengaku terharu melihat suasana bahagia yang jarang terlihat. “Biasanya suasana di aula tegang dan hening, tapi sore itu semua tampak bahagia, tertawa lepas. Saya sampai heran,” katanya sambil tersenyum.

Indra Prasta membawakan lagu “Terlatih Patah Hati” yang langsung disambut lantunan serempak para warga binaan. “Barisan para mantan…” menggema seisi aula, membuat suasana cair dan penuh tawa.

Baca Juga: Sinergi NU dan Muhammadiyah di Yogyakarta Gaungkan Dukungan untuk Palestina Lewat Festival Anak

Sementara Ndaru Ndarboy Genk membuat suasana semakin heboh ketika membawakan lagu “Kowe Ojo Sumelang”, yang ternyata dihafal seluruh warga binaan. “Saya sampai heran, kok bisa hafal semua lagu saya,” canda Ndaru yang disambut gelak tawa.

Ketua DPD GIPI DIY Bobby Ardianto Setyo Aji berjanji akan terus mengadakan kegiatan serupa. “Kami ingin memberi pelatihan praktis agar warga binaan memiliki bekal ketika kembali ke masyarakat. ICA, PPJI, dan PHRI siap melatih mereka memasak yang sehat dan halal,” ujarnya.

Acara ditutup dengan kultum dan doa oleh Ustadz H. Taufik Ridwan, serta pembagian doorprize dari Sari Dewi Catering dan Kopi Puncak Rindu (PPHI DIY). Banyak warga binaan menitikkan air mata saat diajak merenungi dosa masa lalu dan memohon ampun kepada Allah SWT.

Renovasi Masjid Al Fajar bukan hanya pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan spiritual. Masjid ini menjadi saksi perjalanan para warga binaan menemukan kembali cahaya iman dan jalan menuju kehidupan yang lebih baik. []

Related posts