Refleksi 15 Tahun di Tugu Episentrum Gempa Bumi Bantul 2006

  • Whatsapp
refleksi gempa bantul
Para narasumber yang hadir dalam Refleksi 15 Tahun Gempa Bantul yang digelar di Tugu Episentrum Gempa Bumi Bantul 2006 Dusun Potrobayan, Srihardono, Pundong, Kamis,27 Mei 2021. (Foto: Pemkab Bantul)

Bantul – Tepat 15 tahun yang lalu, tepatnya Sabtu, 27 Mei 2006, gempa bumi tektonik mengguncang Yogyakarta dan Jawa Tengah. Gempa pada pagi hari, pukul 05.05.03 WIB berkekuatan 5,9 SR ini menelan korban 6.234 jiwa meninggal. Kabupaten Bantul menjadi daerah dengan jumlah korban meninggal paling banyak, demikian juga dengan tingkat kerusakannya.

Bersamaan dengan musibah itu, Pemkab Bantul menggelar 15 refeksi gempa bumi yang dipusatkan di Tugu Episentrum Gempa Bumi Bantul 2006 yang berada di Dusun Potrobayan, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Kamis, 27 Mei 2021.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga:

Wakil Bupati Bantul Joko B. Purnomo sebagai narasumber dalam acara tersebut menceritakan, pada peristiwa gempa 27 Mei 2006 dirinya benar-benar menjadi saksi. Waktu itu menjabat sebagai Ketua DPRD Bantul sedangkan Idham Samawi sebagai Bupati Bantul.

Semua anggaran kegiatan, yang mayoritas untuk kepentingan DPRD, pejabat kabupaten semuanya dialihkan untuk kepentingan tanggap darurat”

Joko mengaku masih ingat pada saat bencana itu langsung meninjau ke rumah sakit Bantul dan beberapa desa. Kemudian bergegas memutuskan untuk membuat situasi tanggap darurat terhadap musibah tersebut.

“Kami langsung menggelar rapat paripurna menyetujui perubahan APBD Bantul 2006 yang semua anggaran kegiatan, yang mayoritas untuk kepentingan DPRD, pejabat kabupaten semuanya dialihkan untuk kepentingan tanggap darurat,” katanya seperti dikutip dari Fanpage Pemkab Bantul.

tugu gempa bantul
Seorang warga sedang melihat Tugu Episentrum Gempa Bumi Bantul 2006 Dusun Potrobayan, Srihardono, Pundong, Kamis, 27 Mei 2021. (Foto: Pemkab Bantul)

Dia mengatakan, melalui perjaungan bersama semua elemen dan gotong royong warga Bantul, dengan cepat bisa bangkit kembali. “Inilah perjuangan kita semua bersama masyarakat Bantul dengan semangat gotong royong kita bisa membawa Bantul bangkit kembali,” ungkapnya.

Saat ini, warga Bantul kembali diuji dengan suasana pandemi corona. Semua berada dalam suasana pandemi Covid-19, tentunya bersama bupati membuat komitmen akan berangkat bersama-sama dengan jajaran Forkompimda yang sangat intens sekali menghambat penularan Covid -19.

Baca Juga:

Menurut dia, hal ini tidak lepas dari keseriusan dan kemauan untuk turun ke bawah dan perhatian kepada masyarakat. “Kami sangat yakin kerja sama yang baik akan terus dikembangkan sehingga bisa melawan dan keluar dari pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.

Mantan Bupati Bantul Idham Samami mengatakan, pasca-gempa cepat pulihnya Kabupaten Bantul dari bencana bumi ini berkat semangat gotong royong yang melekat pada masyarakat. Selain itu tidak bisa dipungkiri bantuan semua pihak, baik masyarakat lokal, nasional hingga internasional yang ikut andil memulihkan Kabupaten Bantul. []

Related posts