Bantul – Ibu-Ibu dan remaja putri jamaah Masjid Nur Hidayah di Dusun Dempet, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, memiliki kegiatan rutinan pengajian malam Jumat Kliwon. Biasanya acara diisi dengan pembacaan surat yasin, dzikir tahlil, dan pengajian.
Namun kali ini, ada yang berbeda. Seusai dzikir tahlil, acara dilanjutkan dengan pelatihan jenazah Covid-19 yang dipandu oleh Tim Relawan Rukti Jenazah NU Pundong.
Baca Juga: Cerita Pengantar Jenazah Tak Boleh Melewati Lorong Plengkung Gading Yogyakarta
Takmir Masjid Masjid Nur Hidayah sekaligus Kaum Rois Dusun Dempet Kiai Sarpono menyampaikan pelatihan menangani jenazah yang terkena Covid-19 penting untuk diketahui jamaah. Tujuannya agar paham cara rukti jenazah yang benar secara syariat, aman secara medis, dan bisa diterima secara adat istiadat.
“Pelatihan rukti ini mulanya diberikan untuk jamaah ibu-ibu dan remaja putri. Namun, apa yang disampaikan ini penting menyangkut fardlu kifayah, takmir masjid juga menggundang para tokoh masyarakat dan para pemuda,” kata Sarpono, Kamis, 4 November 2021 malam.
Tim Relawan yang ikut memberi pelatihan adalah Purwanto, Jarot Mujikaryanto, Slamet Riyanto, Muklis, Suraja, M. Anwar, dan Imam. Tim ini merupakan orang-orang yang telah mendapatkan pendidikan pamulasaraan jenazah Covid-19 dari Lembaga Layanan Sosial Husnul Khotimah PWNU Yogyakarta.
Baca Juga: Srikandi Karang Taruna Yogyakarta Bentuk Tim Pemulasaraan Jenazah Khusus Wanita
Ketua Tim Relawan Rukti Jenazah NU Pundong, Puwanto, mengemukakan pamulasaraan jenazah itu ada dua, jenazah yang meninggal biasa, dan jenazah yang infeksius karena Covid-19 atau penyakit menular lainnya. Dalam menangani jenazah infeksius Covid-19, perlu memerhatikan tiga hal, yaitu kesehatan diri orang yang memandikan dan mengkafani, kesehatan orang lain, dan kesehatan lingkungan.
Untuk itu, orang menangani jenazah harus menggunakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) supaya aman dan tidak tertular virus. “Selain itu, perlu disiapkan dipan khusus yang telah didesain memiliki tampungan dan pipa saluran untuk membuang air bekas penyiraman ke lubang tanah atau septip tank, sehingga air buangan tidak mengalir sembarangan,” kata Purwanto.
Baca Juga: Sosialisasi dan Pelatihan Rukti Jenazah Covid-19 MWC NU Pundong Bantul
Seperti diketahui, virus Covid-19 akan mati kalau inang/orang telah meninggal namun kewaspadaan dan hati-hati tetap diperlukan. Untuk itu bagi yang memandikan dan mengkafani jenazah infeksius Covid-19 harus memakai pakai APD.
Selanjutnya praktik tata cara rukti jenazah Covid-19 dipandu oleh Jarot Mujikaryanto dengan dibantu relawan lainnya. Mulai dari cara memakai pakaian APD, kemudian memandikan jenazah Covid-19 di dipan desain khusus, lalu mengkafani yang setiap lembaran kain kafan juga harus disertai lembaran plastik, dan meletakkan jenazah di peti, hingga terakhir cara melepas pakaian APD. (Kontributor: Markaban Anwar)