Sejarah Singkat Bakpia, Oleh-oleh Khas Yogyakarta

  • Whatsapp
bakpia jogja
Bakpia oleh-oleh khas Yogyakarta. (Foto: Traveloka)

Yogyakarta – Saat menyebut camilan bakpia, orang langsung menyebut Yogyakarta. Jogja ya bakpia, begitu kira-kira. Kudapan satu ini masih menjadi primadona untuk dijadikan oleh-oleh wisatawan saat mengunjungi Yogyakarta.

Meskipun masuk ke dalam jajanan khas Jogja, bakpia sebenarnya berasal dari Tiongkok. Nama aslinya Tou Luk Pia yang artinya kue yang berisi daging. Sering berjalannya waktu, bakpia berkembang menjadi banyak pilihan rasa seperti cokelat, green tea, dan keju.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Lemper Sanden Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2021, Ini Filosofinya

Bakpia dahulu dikenal oleh pedagang Tiongkok. Kemudian salah satu pendatang asal Tiongkok, Kwik Sun Kwok, pada 1940-an mulai membuat bakpia untuk dijual di Yogyakarta. Kwik memulai usahanya dengan menyewa sebidang tanah di Kampung Suryowijayan, Kemantren Mantrijeron, Kota Yogyakarta milik Niti Gurnito.

Awalnya Kwik menjual bakpia berisi daging sesuai dengan resep asli. Baru kemudian membuat bakpia dengan isian kacang hijau dan gula yang ternyata lebih disukai.

Baca Juga: Mengenal Brongkos, Kuliner Khas Kegemaran Raja Keraton Yogyakarta

Sejak saat itu bakpia semakin dikenal dan sentra pembuatannya berpindah ke Pathuk, sebuah kampung di Kemantren Ngampilan, Kota Yogyakarta. Lokasinya hanya 1 Km dari Malioboro Yogyakarta yang legendaris itu.

Sejak saat itu, warga setempat mulai membuka usaha bakpia ini. Jumlahnya banyak, hingga menjadi sentra bakpia. Berhubung zaman dulu belum mengenal nama dagang atau brand produk, bakpia yang dijual dinamai sesuai dengan nomor rumah. (Ayodya/Pemda DIY)

Related posts