Yogyakarta – Beredar video yang memperlihatkan seorang pria membuang dengan cara kasar sesajen di lokasi letusan Gunung Semeru. Video berdurasi 30 detik yang diambil pada Jumat, 7 Januari 2022 ini pun viral.
“Ini yang membuat murka Allah. Jarang sekali disadari bahwa inilah yang justru mengundang murka Allah, hingga Allah menurunkan azabnya. Allahu Akbar,” ucap pria di video tersebut.
Baca Juga: Pria asal Bantul Setubuhi Warga Sleman Berkedok Ritual Usir Genderuwo
Menanggapi hal itu, Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Muhammad Cholil Nafis menyayangkan tindakan pria itu. Dia berharap kejadian seperti itu tidak terulang.
“Barangkali sesajen itu bisa dimaknai ritual, mungkin salah bagi kelompok tertentu. Tapi tidak boleh merendahkan apalagi dengan melakukan penistaan dan merendahkan terhadap yang lain,” katanya di Yogyakarta, Senin, 10 Januari 2022.
Baca Juga: Paguyuban Kawulo Mataram se-Nusantara dan Selembar Daun Peduli Korban Erupsi Semeru
Dia berharap di antara semua pihak saling menghormati. “Saya tidak setuju adanya tindakan menendang sesajen,” imbuh Cholil.
Menurut dia, cara menyampaikan dakwah tidak dengan cara menyakiti dan merendahkan orang yang diajak. “Merendahkan keyakinan orang lain meskipun itu dianggap salah, tetap tidak boleh melakukannya dengan cara seperti itu,” katanya.
Baca Juga: Maling Jalani Ritual Sebar Tanah Kuburan di Sleman, tapi Apes dan Tertangkap
Dia berharap kejadian ini tidak memicu keresahan sosial. Agar tidak gejolak di masyarakat, orang seperti itu perlu diajak bicara baik-baik, sehingga tidak ditiru oleh yang lain.
“Kalau memang dia punya dalil ya diajak diskusi yang baik. Negara kita ini Pancasila, kita Ketuhanan yang Maha Esa artinya kita mempunyai kepercayaan yang masing-masing kita bebas untuk melakukan kepercayaan asalkan tidak menodai kepercayaanmu orang lain, “jelasnya. []