Kulon Progo – Sarang tawon gung di wilayah Padukuhan Wonobroto, Kalurahan Tuksono, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, akhirnya dievakusi. Sebelumnya empat warga setempat menjadi korban sengatan jenis tawon ini, dua di antaranya harus opname di rumah sakit.
Evakuasi tawon gung yang membuat sarang di pohon Asam Jawa ini dilaksanakan Sabtu, 29 Januari 2022 pukul 21.00 WIB. Keberadaan sudah membahayakan warga sekitar, karena koloni tawon ini sudah menyerang empat orang.
Baca Juga: Gudang Kayu dan Dapur di Kulon Progo Ludes Terbakar gegara Sarang Tawon
Kamituwo Tuksono Bapak Juari mengatakan, koloni tawon gung mengamuk menyerang warga karena sarangnya diganggu burung untuk diambil madunya. Hal tersebut membuat tawon gung marah dan mengamuk menyerang warga sekitar yang kebetulan sedang melintasi di ruas jalan di sekitar pohon asam tempat bersarang tawon gung.
Dua dari empat korban sengatan tawon gung ini yakni Sugiyem, 57 tahun dan Susanto, 33 tahun, warga setempat. “Kedua korban sempat dirawat di rumah sakit, sekarang sudah pulang dan kondisinya sudah membaik,” katanya.
Baca Juga: Pak Guru Bakar Sarang Tawon, SD di Gunungkidul Ikut Terbakar
Pejabat Pj Dukuh Wonobroto ini mengatakan, kejadian disengatnya warga karena sarang tawon gung diganggu oleh sejenis burung bubud atau elang. “Koloni tawon mengamuk dan menyengat beberapa warga sekitar,” imbuhnya.
Berhubungan sudah membahayakan warga, sarang tawon dievakuasi. Namun evakuasi cukup lama karena terkendala kondisi sarang yang berada di ketinggian. “Terkendala ketinggian sarang dan kurangnya tangga sehingga petugas Damkar bersusah payah memanjat pohon agar bisa mencapai titik koloni rumah tawon gung,” ungkap petugas Damkar Kulon Progo, Dedi Susilo.
Baca Juga: Gudang Sabut Kelapa di Kulon Progo Beserta Produk Siap Ekspor Ludes Terbakar
Bhabinkamtibmas Kalurahan Tuksono Bripka Dwi Prasetyo mengatakan, evakausi tawon gung sudah berhasil dilaksanakan oleh tenaga yang berpengalaman dari Team Damkar Kulon Progo. “Semoga tidak ada kejadian serupa yang menimpa warga. Jika ada agar segera menghubungi petugas yang kepolisian atau perangkat desa atau Damkar,” katanya. (tj@humasseksentolo)