Menengok Mitigasi Bencana Sekolah Air Hujan Banyu Bening di Sleman

  • Whatsapp
Sekolah Air Hujan Banyu Bening
Produk air hujan yang telah diolah melalui proses elektrolisis sehingga dapat digunakan untuk minum dan kegiatan sehari-hari masyarakat. Kegiatan ini dikelola dan dikembangkan oleh Sekolah Air Hujan Banyu Bening. (Foto: Dok. BNPB)

BacaJogja – Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengunjungi komunitas Sekolah Air Hujan Banyu Bening yang berlokasi di Dusun Tempursari, Kalurahan Sardonoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabuaten Sleman, Yogyakarta, Rabu, 22 Juni 2022.

Sekolah Ari Hujan Bening merupakan sebuah sekolah informal yang berdiri sejak 2012. Sekolah Banyu Bening merupakan gerakan murni dari masyarakat. Warga setempat memanfaatkan air hujan untuk menunjang kebutuhan hidup dan mengantisipasi potensi bencana.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Lereng Merapi Balerante Klaten Jadi Role Model Mitigasi Bencana Nasional

Sekolah informaal ini bagian dari kampanye pemanfaatan air hujan, yang di dalamnya juga menanam tananan untuk konservasi air hujan. Air hujan tidak hanya mengatasi kerentanan persediaan air saat kemarau, tapi juga untuk menyelamatkan generasi mendatang.

Air hujan tidak hanya untuk kebutuhan MCK, tetapi juga untuk minum dan kebutuhan memasak. Caranya dengan mendiamkan sekitar 30 menit agar polutan mengendap.

Baca Juga: Jangan Kaget, 13 Sirine EWS Merapi di Sleman Bunyi Bersamaan

Suharyanto mmengatakan, jika terjadi bencana, yang paling sulit adalah kebutuhan pokok termasuk air. Upaya ini menjadi salah satu solusi dengan pemanfataan air hujan yang sebetulnya dapat langsung dikonsumsi tapi diolah kembali dengan teknologi sederhana sehingga dapat dirasakan manfaatnya lebih luas,” ungkapnya.

Menurut dia, pemanfaatan air hujan juga dapat memperkuat upaya pencegahan dalam menghadapi potensi bencana. “Walaupun sudah memasuki pertengahan tahun dimana seharusnya sudah musim kemarau, namun masih sering terjadi hujan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengurangi dampak di daerah rawan banjir dan sebagai cadangan kebutuhan bagi daerah rawan kekeringan,” jelasnya.

Baca Juga: Merapi Tadi Malam Muntahkan Awan Panas 10 Kali, Terjauh 5 Km

Suharyanto menegaskan BNPB mendukung dan meminta untuk tidak berhenti dalam mengedukasi serta menyebarkan manfaat baik serta air hujan dalam menopang kehidupan masyarakat. “Jangan berhenti, jangan bosan, tetap bergerak maju untuk menyebarkan manfaat baik air hujan bagi kehidupan masyarakat,” tutupnya.

BNPB memberikan bantuan uang pembinaan senilai Rp15 juta, bantuan protokol kesehatan berupa hand sanitizer 500 botol dan masker 1.000 lembar serta paket bantuan sembako kepada masyarakat dalam komunitas Banyu Bening. []

Related posts