BacaJogja – Suhu udara terasa dingin dalam beberapa hari terakhir. Warga Yogyakarta sudah merasakan suhu yang oleh masyarakat Jawa disebut mbediding ini.
Apa penyebabnya? Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam siaran pers menyebutkan, secara umum ada tiga penyebab suhu udara terasa dingin ini.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Senin – Kamis Selama Juli 2022
Pertama, adanya pergerakan massa udara dari Australia dengan membawa massa udata dingin dan kering ke Asia melewati Indonesia yang dikenal dengan Mansoon Dingin Australia.
Kedua, tutupan awan relatif sedikit dan pantulan panas dari bumi yang diterima dari sinar matahari tidak tertahan oleh awan, sehingga langsung terbuang dan hilang ke angkasa.
Baca Juga: Syarat, Biaya dan Jadwal Pelayanan SIM Bulan Juli 2022 di Sleman
Ketiga, kandungan air di dalam tanah menipis, kandungan uap air di udara juga rendah, yang dibuktikan dengan rendahnya kelembaban udara.
BMKG juga menyelaskan, suhu minimum harian pada 20 – 30 Juni 2022 berkisar antara 20,4 – 23,6 derajat celcius. Suhu harian terendah 20,4 derajat celcius dengan kelembaban udara terukur 53 persen yakni pada 29 Juni 2022.
Ambang batas suhu minimum pada Juni periode 2015 – 2022 yakni 18 derajat celcius. Adapun suhu minimum tahun 2015 – 2021 rata-rata 22,2 derajat celcius dan terendah 17 derajat celcius yang terjadi pada 15 Agustus 2019.
Baca Juga: Info Layanan SIM Yogyakarta Juli 2022, Syarat dan Biaya
BMKG memperkirakan kondisi suhu udara dingin ini akan berlangsung hingga Agustus 2022. Terkait hal itu, warga diminta menjaga imunitas tubuh dengan cara mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Disarankan pada malam hari menggunakan pakaian tebal atau selimut serta menggunakan krim pelembab kulit.
Informasi ini juga dipublikasikan oleh Humas Pemda DIY dalam bentuk narasi dan grafis. []