Wagub DIY Sri Paku Alam X Apresiasi Event Pencak Malioboro Festival di Yogyakarta

  • Whatsapp
pencak silat paku alam
Panitia dan pesilat Pencak Malioboro Festival di Yogyakarta foto bersama usai silaturahmi menemui Wagub DIY Sri Paku Alam X. (Foto: BacaJogja)

BacaJogja – Wakil Gubernur DIY Sri Paku Alam X mengapresiasi gelaran event seni dan budaya Pencak Malioboro Festival (PMF) yang digelar di Yogyakarta selama tiga hari ini. Bahkan wagub setuju dan memberikan dukungan agar event yang berlangsung sejak 2012 menjadi agenda tahunan.

Paku Alam X berharap Pencak Malioboro Festival ini bisa menjadi Lebaran bagi para pesilat. Dia berharap setiap dua atau tiga tahun digelar event berskala besar. “Ibaratnya seperti lebaran atau bakda bagi para pesilat seluruh Indonesia, berkumpul dan bersilaturahmi di Yogyakarta,” katanya di Kepatihan Yogyakarta, Minggu, 12 November 2023.

Read More

Umroh akhir tahun

Paniradya Pati Kaistimewan DIY Aris Eko Nugroho menyampaikan apa yang disampaikan Paku Alam X, para pesilat bisa berkonsentrasi dua tiga tahun sekali untuk puncaknya.

Baca Juga: Festival Panahan Tradisional Yogyakarta Piala KGPAA Paku Alam X

“Aktivitas tahunan tetap bisa diselenggarakan karena kita betul-betul ingin pencak silat di Indonesia tidak punah, bagaimana bisa dipelihara dan betul-betul bisa dikembangkan dan bermanfaat,” ujarnya.

Dia berharap semoga pada acara puncak PMF setiap dua atau tiga tahun sekali menunjukkan bahwa pencak silat bukan berarti ada kekerasan di situ. “Tetapi bagaimana kita menghargai suatu bentuk budaya dan membuat kita semua bisa sehat dan bahagia,” tandasnya.

Aris mengatakan, event ini menjadi pembelajaran bagi Pemda DIY karena kebetulan tahun 2023 salah satu warisan budaya takbenda yang luar biasa berada di Yogyakarta, sumbu filosofi, sudah ditetapkan menjadi warisan budaya dunia. “PR kita adalah bagaimana menjaga itu semua agar tetap menjadi perhatian dan diakui di tingkat internasional,” kata dia.

Baca Juga: Masa Jabatan Gubernur Sri Sultan HB X dan Wagub Paku Alam X Segera Berakhir

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakhsmi Pratiwi mengungkapkan, PMF tercatat sebagai salah satu aksi dari laporan atau review ketika suatu karya budaya dalam hal ini pencak silat ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO.

“Jogja Istimewa seperti tadi disampaikan oleh Kanjeng Gusti dan Pak Aris, Jogja ini menjadi (tempat) berlebaran atau bakda-nya para pendekar pencak silat seluruh Indonesia. Prinsip, kita dari Jogja untuk pencak Indonesia,” kata Dian.

Konsepnya, menurut dia, akan dirancang secara bersama-sama. “Top of the top-nya adalah silaturahmi, kemudian bisa kita kembangkan dalam tahapan aksi yang mampu menunjukkan pencak silat sebagai warisan budaya takbenda,” tambahnya.

Baca Juga: Wisata Gunungkidul Menuju Kelas Dunia, KGPAA Paku Alam X Berpesan Jangan Rusak Karst

Dia mengatakan, pada perayaan dua atau tiga tahunan itu akan diundang seluruh komunitas pencak silat se-Indonesia. “Dan mari kita lebaran bersama untuk seluruh pencak silat di Indonesia sebagai bagian dari pembinaan internalisasi nilai-nilai pencak silat di Indonesia,” jelasnya.

Koordinator acara PMF 2023 Suryadi bersyukur mendapat dukungan dari Pemda DIY agar event ini menjadi agenda tahunan sekaligus sebagai bukti Yogyakarta memiliki daya tarik yang jauh lebih adhem dibuktikan dengan setiap event bisa berlangsung tertib, aman, terkedali. “Sudah kita buktikan tujuh kali acara PMF di Jogja. Alhamdulillah tidak ada riak-riak,” ungkap Suryo, panggilan akrabnya. []

Related posts