Eksistensi sekaligus Tantangan Televisi dan Radio di Era Digital

  • Whatsapp
broadfest
Podcast Kamisan (Foto: YouYube Broadcasting Festival)

BacaJogja – Festival Broadcasting rencananya akan diselenggarakan pada akhir tahun ini. Broadfest mengajak kita untuk terus aktif dalam industri kreatif, terutama di era modern ini di mana media digital semakin banyak digunakan, seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan lain-lain.

Hal ini menjadi salah satu alasan terbentuknya acara ini, karena berkembangnya media digital menandakan akan muncul semakin banyak pegiat kreatif baru. Tujuan dari kompetisi ini lebih dari sekadar itu. Kami ingin menginspirasi kreativitas dan mendorong inovasi, serta menunjukkan bagaimana media modern dapat mempengaruhi cara kita berpikir dan melihat dunia.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga: Menuju Atlet Nasional, Muhammadiyah Perkenalkan Kelas Khusus Olahraga untuk Meningkatkan Prestasi

“Media membentuk cara pikir kita, artinya begini, kalau sejak kecil kita tontonanya adegan kekerasan, penonton akan lekat dengan budaya kekerasan,” kata Dr. Fajar Junaedi, S.Sos, M.Si., Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi UMY dikutip dari YouTube Broadcasting Festival.

Perubahan signifikan juga dapat terlihat dalam media penyiaran. Fajar menyatakan, “Media penyiaran saat ini telah memasuki tahap spesialisasi. Contohnya, jika kita ingin menonton film, kita cenderung memilih HBO, sementara untuk program-program tentang pengetahuan, kita akan beralih ke National Geographic”.

Baca Juga: Muhammadiyah Yogyakarta Mengalami Kerugian Besar

Fenomena ini mencerminkan perkembangan pesat dalam industri kreatif dan penyiaran saat ini. Dengan semakin banyaknya media digital, kelompok audiens pun semakin tersegmentasi, menegaskan bahwa audiens memang merupakan ‘raja’ dalam ekosistem media.

“Era ini audiens adalah raja, bisa membuat matinya media yang tidak bisa memenuhi kebutuhan audien, kata Taufik Ridwan CEO Dini Media Pro.

Baca Juga: Nuansa Baru dalam Album Terbaru Ardhito Pramono ‘Wijayakusuma’

Oleh karena itu, di era sekarang, stasiun televisi atau industri penyiaran harus cermat dalam memahami keinginan dan kebutuhan audiens yang ingin mereka jangkau. Perubahan dalam pola konsumsi media, seperti meningkatnya popularitas streaming on-demand dan platform digital, menuntut media tradisional untuk beradaptasi dengan cepat.

Jika tidak, mereka berisiko ditinggalkan oleh penontonnya yang semakin memilih konten yang sesuai dengan preferensi pribadi mereka.

Baca Juga: IPNU IPPNU Pundong Gelar Buka Bersama dan Santuni 115 Anak Yatim

Kemudian, yang menjadi tantangan bagi para pekerja kreatif saat ini adalah ada nya ketidak bebasan dalam berpendapat, berpendapat pada kasus ini adalah dengan melalui media sosial, seringkali terjadi kasus beberapa konten tiktok yang sensitif dan diminta untuk di take down.

Untuk skala televisi, para produser harus bisa memenuhi standar dari KPI yang tertuang dalam P3SPS, jika melanggar juga akan dikenakan sanksi oleh KPI. []

Artikel dikirim oleh Dien Yafi Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UMY

Related posts