BacaJogja – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Bantul terus mengalami peningkatan signifikan. Ini menunjukkan keberhasilan Pemkab Bantul dalam meningkatkan kualitas hidup warga Bumi Projotamansari.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengungkapkan bahwa IPM Bantul berhasil melampaui rata-rata nasional dan DIY, mencerminkan kemajuan di berbagai sektor penting. “Setiap tahun, tren IPM terus naik,” jelasnya.
Baca Juga: UWM dan Sejarah Ndalem Mangkubumen: Saksi Keagungan Garebeg Mulud Keraton Yogyakarta
Pada 2019, IPM Bantul tercatat di angka 80,01%, meningkat menjadi 80,36% pada 2020, meski pandemi Covid-19 menggerogoti anggaran untuk penanganan kesehatan. “Pada 2021, IPM naik menjadi 80,63%, dan pada 2022 kembali meningkat menjadi 81,04%,” tambahnya.
Tahun 2023 membawa pencapaian yang lebih membanggakan. IPM Kabupaten Bantul tercatat mencapai 81,74%, melampaui target IPM nasional yang berada di angka 74,39% dan Provinsi DIY yang memasang target 81,09%.
Baca Juga: Festival Garis Imajiner di Sleman: Menggali Filosofi, Merawat Budaya Keistimewaan Yogyakarta
Meskipun begitu, Bupati Halim menekankan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. “Kami tidak akan berpuas diri. Tinggi atau rendahnya IPM merupakan indikator utama keberhasilan pemerintahan dalam membangun kualitas hidup masyarakat,” tegasnya.
Menurut Ari Budi Nugroho, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul, tiga aspek utama yang dinilai dalam IPM adalah umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta standar hidup yang layak.
Baca Juga: Satu Sama Bunda: Kolaborasi Cerdas Antara UMKM dan Mahasiswa Sleman
“Ketiga indikator ini menggambarkan kemajuan di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi yang menjadi fokus utama pembangunan di Bantul,” ujarnya.
Dengan terus meningkatnya IPM, Pemerintah Kabupaten Bantul berkomitmen untuk menjaga momentum ini dan terus meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya, sembari memastikan setiap aspek pembangunan berjalan dengan optimal. []