Bantul Sukses Angkat 10 Ribu Warga dari Jurang Kemiskinan dalam 3,5 Tahun

  • Whatsapp
pengentasan kemiskinan
Bupati Halim saat meninjau kegiatan program pengentasan kemiskinan. (Istimewa)

BacaJogja – Penanganan kemiskinan di Kabupaten Bantul menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan. Dalam tiga setengah tahun terakhir, lebih dari sepuluh ribu warga berhasil keluar dari jurang kemiskinan. Keberhasilan ini berkat berbagai program pemerintah yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyampaikan bahwa tingkat kemiskinan di Bantul pada tahun 2020 berada di angka 13,50 persen, setara dengan 136,66 ribu jiwa. Ketika pandemi Covid-19 melanda, angka ini sempat naik menjadi 14,04 persen (146,98 ribu jiwa), sejalan dengan guncangan ekonomi yang dirasakan di seluruh dunia.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga: Pemkab Sleman Gencarkan Sosialisasi Dana Bagi Hasil Cukai: Gempur Rokok Ilegal

“Pandemi menghantam perekonomian global, termasuk di Bantul,” ujar Halim saat memberikan keterangan di kompleks Parasamya. Meski situasi sulit, pemerintah daerah tetap berkomitmen kuat untuk menurunkan angka kemiskinan.

Pada tahun 2022, penanganan kemiskinan kembali menorehkan hasil positif. Persentase penduduk miskin turun menjadi 12,27 persen atau sekitar 130,13 ribu jiwa. Tren ini terus berlanjut pada 2023, dengan angka kemiskinan menurun signifikan menjadi 11,96 persen (128,51 ribu jiwa), hingga akhirnya pada 2024, mencapai titik terendah dalam sejarah Bantul, yakni 11,66 persen atau 126,93 ribu jiwa.

Baca Juga: Gamelan dari Sultan HB X di Banjarbaru: Mengobati Kerinduan Perantau Jogja di Kalimantan

Menurut Halim, penurunan angka kemiskinan yang mencapai 1,77 persen dalam setahun menjadi prestasi luar biasa bagi Bantul. Baginya, ini adalah pencapaian yang jarang terjadi, mengingat biasanya penurunan kemiskinan hanya berkisar 0,6 hingga 0,7 persen setiap tahun.

Sejak dilantik pada 27 Februari 2021, Halim berhasil menuntaskan tantangan besar ini dengan mengeluarkan sekitar 10 ribu warga dari status miskin.

Baca Juga: UWM dan Sejarah Ndalem Mangkubumen: Saksi Keagungan Garebeg Mulud Keraton Yogyakarta

Namun, perjuangan belum selesai. Halim menargetkan pada tahun 2025 angka kemiskinan di Bantul harus turun di bawah dua digit. Target ini lebih ambisius daripada yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), di mana angka kemiskinan diproyeksikan berada di level 12,05 persen pada 2025.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul, Ari Budi Nugroho, menambahkan bahwa salah satu program utama yang berkontribusi pada penurunan kemiskinan adalah program padat karya infrastruktur. Program ini membantu masyarakat mendapatkan pendapatan sekaligus memperbaiki infrastruktur di daerah. []

Related posts