Skaters Berhasil Sulap Papan Skateboard Bekas Jadi Barang Berharga Tinggi

  • Whatsapp
kreativitas
KalaniWood Saat Diberikan Penghargaan Sebagai Finalis Di Agenda AKI, Tahun Ini (Dok. Pribadi)

BacaJogja – Di Yogyakarta, terdapat banyak sekali komunitas pegiat skateboard. Oleh karena itu, fasilitas penunjang hobi tersebut sudah bisa kita jumpai di mana-mana, di antaranya adalah Denggung Skate Park yang berada di halaman lapangan Denggung, Sleman.

Bernama lengkap Suhardi Widayanto, ia juga memiliki hobi bermain skateboard sehingga keresahan muncul ketika ia menyayangkan papan skateboard yang sudah patah dibiarkan begitu saja. Dengan inisiasinya, ia berhasil menyulap limbah kayu tersebut.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga: Mengelola Pengetahuan Seksual Anak Kelas 2 SD

“Dibilang sangat dekat mungkin iya, karena awal mulai main skate juga sudah lama, dari tahun 2000 sampai sekarang, dan kecanduan dengan olahraga ini, ngga cuma tentang olahraganya tapi juga solidaritas teman-teman komunitas atau bahkan teman antar komunitas di luar kota,” kata Anto saat diwawancarai pada Senin, 30 September 2024.

Anto, sapaan akrabnya, berhasil menjadikan limbah bekas papan skateboard tersebut menjadi kacamata yang dibanderol tinggi. Kacamata yang dihasilkan pun sangat unik, karena tiap papan skate memiliki warnanya tersendiri.

Baca Juga: Optimisme Bantul Menuju Kabupaten Layak Anak Paripurna: Tiga Tahun Sabet Predikat Gemilang

“Aku juga sangat suka dengan warna kayu dari papan skateboard yang warna-warni, sama grafik/gambar yang ada di skateboard itu sendiri yang mungkin mempunyai arti tersendiri dari artis pembuat gambarnya,” ujarnya.

kawanhood
Anto (dua dari kanan) Saat Ikut Serta Dalam Acara AKI Di Magelang (Dok. Pribadi)

Namun, dengan banyaknya komunitas skate, muncul pula kekhawatiran akan limbah kayu yang disebabkan oleh papan skateboard yang patah. Pemuda asal Mlati, Sleman, ini sudah memulai usahanya tersebut sejak tahun 2016.

Baca Juga: Kanwil DJPb DIY dan UPN Veteran Yogyakarta Rancang APBN Center

“Pertama kali tahun 2016 sejak mulai awal usaha kerajinan, karena banyak limbah papan skate yang nggak terpakai yang aku koleksi dari dulu, dan punya teman-teman juga. Kadang mereka asal buang saja limbah tersebut,” tegas pria berusia 40 tahun itu.

Dengan bahan baku yang bisa dibilang eksklusif, ia mematok harga 750 ribu hingga 1 jutaan untuk tiap kacamata. Harga tersebut bisa berubah-ubah sesuai dengan permintaan bentuk dan jenis lensanya.

Berkat inovasinya, ia mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah setempat dan juga pemerintah pusat.

Baca Juga: Tragis! Mobil Box Tabrak Pohon di Gunungkidul, Satu Orang Meninggal Dunia

“Apresiasi dari pemerintah setempat dan pusat berupa fasilitas pameran, baik di tingkat nasional maupun internasional, untuk jangkauan pemasaran yang lebih luas bagi bisnis ini,” imbuhnya.

Selain menjual kacamata, ia juga membuat jam tangan, cincin kayu, anting, kipas kayu, dan beberapa produk kecil lainnya dengan menggunakan sisa bahan dari potongan limbah pembuatan kacamata, sehingga sebisa mungkin zero waste. []

Artikel Kiriman Dien Yafi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY

Related posts