BacaJogja – Operasi pencarian terhadap seorang balita berinisial ANS (4) yang dilaporkan tenggelam di Sungai Belik, Kelurahan Wonokromo, Kapanewon Pleret, Bantul, terus dilakukan. Korban, yang merupakan warga DK Beji, Klaten, dilaporkan hilang sejak Sabtu, 14 Desember 2024.
Pipit Eriyanto, Humas Basarnas Yogyakarta, menyampaikan bahwa kronologi kejadian bermula ketika korban diduga bermain di halaman depan Pondok Pesantren Fadlun Minalloh, yang berdekatan dengan Sungai Belik. “Berdasarkan rekaman CCTV pondok pesantren, korban terlihat bermain di tepi sungai sekitar pukul 10.10 WIB. Diduga, korban terpeleset dan terbawa arus,” ungkap Pipit dalam siaran pers, Minggu, 15 Desember 2024.
Baca Juga: Sri Sultan Lantik 6 Pejabat Baru Pemda DIY: Ini Daftar Lengkap Namanya
Pencarian awal dilakukan oleh keluarga korban bersama santri pondok, namun korban tidak ditemukan. Laporan kemudian disampaikan ke Polsek Pleret, yang langsung melibatkan Tim SAR Gabungan untuk melakukan operasi pencarian.
Strategi Pencarian Hari Kedua
Operasi SAR hari kedua melibatkan berbagai metode pencarian:
- SRU 1: Penyisiran menggunakan dua perahu LCR dan pickraft, dimulai dari Dam Blawong hingga Dam Sindet sejauh 3,4 km.
- SRU 2: Penyisiran darat di tepi sungai dari Jembatan Karang Semut hingga Dam Demi sejauh 800 meter, termasuk pemeriksaan area rumpun bambu.
- SRU 3: Pencarian menggunakan drone udara dan drone air di sepanjang aliran sungai.
Baca Juga: Catat Tanggalnya! Kejuaraan Pacuan Kuda Hamengku Buwono X Cup ke-14 di SSA Bantul
“Cuaca hari ini cukup mendukung, meski berawan. Kami berharap hal ini membantu proses pencarian,” ujar Pipit.
Tim Gabungan Bersinergi
Operasi SAR melibatkan berbagai pihak, termasuk Basarnas, Polsek Pleret, dan relawan. Sinergi ini diharapkan dapat mempercepat proses pencarian korban.
Baca Juga: Terbongkar! Perdagangan Bayi di Yogyakarta, Dua Bidan Ditangkap Setelah 14 Tahun Beroperasi
Hingga laporan ini ditulis, korban masih belum ditemukan. Posko SAR Gabungan terus melakukan koordinasi dan evaluasi untuk mengoptimalkan operasi pencarian.
Pihak keluarga dan masyarakat diminta untuk tetap waspada, terutama dalam menjaga anak-anak di area berisiko seperti sungai tanpa pengaman. []