BacaJogja – Peristiwa tragis melanda Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (28/1/2025). Sebanyak 13 pelajar dari SMP Negeri 7 Mojokerto terseret arus balik saat bermain air. Dari jumlah tersebut, tiga korban meninggal dunia, sembilan berhasil diselamatkan, dan satu masih dalam pencarian.
Pipiet Eriyanto, Humas Basarnas Yogyakarta, mengonfirmasi perkembangan terkini. “Sampai sore ini pencarian masih nihil. Satu korban belum ditemukan. Tiga jenazah sudah diberangkatkan dari RSUD Saptosari,” kata Pipiet.
Baca Juga: 10 Lokasi Perayaan Imlek 2025 di Yogyakarta: Dari Tradisi Barongsai hingga Pesta Kuliner
Korban meninggal dunia diidentifikasi berinisial R.Y.P (13), M.Y.A.D (13), dan B.F (13). Ketiganya dinyatakan henti napas di lokasi kejadian.
Rombongan Wisata 257 Orang
Para pelajar yang menjadi korban merupakan bagian dari rombongan wisata SMP Negeri 7 Mojokerto yang berjumlah 257 orang. Mereka menggunakan lima bus pariwisata dan tiba di Rumah Makan Hutama, Pantai Drini, Kelurahan Banjarejo, Tanjungsari, sekitar pukul 04.00 WIB.
Baca Juga: Peringatan Dini Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Perairan DIY 28-31 Januari 2025
Setelah sarapan, rombongan mulai bermain di pantai sekitar pukul 06.00 WIB. Kelompok siswa laki-laki bermain di sisi barat pantai, yang merupakan jalur kapal sekaligus area arus rip current. Di lokasi itulah tragedi terjadi ketika arus balik tiba-tiba menyeret mereka ke tengah laut.
Petugas jaga SAR Linmas Pantai Drini segera melakukan evakuasi menggunakan kapal jungkung. Sebanyak sembilan korban berhasil diselamatkan dan dievakuasi ke RSUD Saptosari untuk mendapatkan perawatan. Namun, Rifky Yoeda Pratama (13), salah satu pelajar, hingga kini belum ditemukan.
Korban Lain Dirawat di RS
Dari sembilan korban yang diselamatkan, lima di antaranya telah diperbolehkan pulang. Sementara itu, dua korban dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dan dua lainnya masih menjalani perawatan di RSUD Saptosari.
Baca Juga: Manding: Desa Kecil di Bantul yang Menyimpan Warisan Kulit Bernilai Tinggi
Imbauan Keselamatan
Pantai Drini sebenarnya sudah termasuk dalam kawasan pantai yang dijaga oleh SAR Linmas. Namun, peringatan akan bahaya rip current di lokasi itu sering kali diabaikan wisatawan. Para pengunjung, khususnya rombongan wisata, diimbau untuk mematuhi arahan petugas dan menghindari area rawan saat kondisi laut sedang tidak bersahabat.
Tragedi ini menjadi peringatan penting untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan di kawasan wisata pantai. Tim SAR bersama relawan masih terus berupaya mencari Rifky Yoeda Pratama. []