Pria Bawa Golok Menyerang Polresta Yogyakarta Berkah bagi Keluarga

  • Whatsapp
Polresta Yogyakarta
Pria berinisial K asal Tuban, Jawa Timur diamankan petugas usai melakukan penyeragan Polresta Yogyakarta. (Foto: BacaJogja)

Yogyakarta – Seorang pria tidak dikenal menyerang Polresta Yogyakarta dengan senjata tajam jenis golok yang dibawanya. Golok tersebut ditenteng dan digedor-gedorkan di gerbang kantor polisi yang berada di Jalan Reksobayan nomor 1 Ngupasan, Kemantren Gondomanan, Kota Yogyakarta itu.

Rupanya insiden yang sempat viral ini menjadi berkah bagi keluarga si pria tersebut. Kenapa? Karena pria berinisial K asal Tuban, Jawa Timur ini sudah hilang kontak dengan keluarganya selama enam bulan. Keluarga sudah mencari kemana-mana dan tidak menemukannya. Insiden tersebut akhirnya mempertemukannya kembali.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga:

Sejak kejadian pada Selasa, 8 Juni 2021 ini, keluarga mendatangi si pria berambut panjang ini ke Polresta Yogyakarta. Kemudian keluarga membawanya pulang ke tanah kelahirannya.

Kasubag Humas Polresta Yogyakarta, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Timbul Sasana Raharja mengatakan, pria inisial K, 40 tahun pulang dijemput keluarga pada Rabu, 9 Juni 2021. “Yang bersangkutan sudah dijemput keluarga kemarin sore,” ucapnya, Kamis, 10 Juni 2021.

“Keluarga sudah mencari-cari tapi belum ditemukan juga”

AKP Timbul mengungkapkan, pihak keluarga pria bergolok tersebut juga mengucapkan banyak terima kasih pada Polresta Yogyakarta. Sebab, pria lulusan perguruan tinggi jurusan Teknik itu hilang selama enam tahun. Ia pergi dari rumahnya dan pihak keluarga tidak mengetahui keberadaannya. “Keluarga sudah mencari-cari tapi belum ditemukan juga,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, polisi bisa mengetahui keberadaan keluarga korban berdasarkan sistem Inafis. Polisi melacak identitas yang bersangkutan melalui sidik jari.

Baca Juga:

Informasi yang dihimpun, pelaku melakukan aksinya karena kondisi kejiwaan sedang terganggu. Dia pernah gagal lulus Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada 1998. Pihak keluarga kemudian menyekolahkan K ke salah satu perguruan tinggi swasta Surabaya, Jawa Timur.

Pelaku K mengambil jurusan Fakultas teknik dan berhasil lulus dengan gelar sarjana. Meski pelaku K sudah bergelar sarjana, namun sampai saat ini belum mendapatkan pekerjaan. Setelah itu menghilang dan baru ditemukan setelah yang bersangkutan viral usai aksinya ‘menyerang’ Polresta Yogyakarta. []

Related posts