BacaJogja – Lereng Gunung Merapi dipilih sebagai puncak peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tahun 2022 yang akan digaungkan pada 26 April 2022. Salah satu lokasi lereng gunung di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta yang digunakan yakni di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, Desa Balerante dipilih sebagai lokasi puncak peringatan HKB tahun 2022, mengingat wilayah itu telah memiliki kesiapan yang sangat bagus mulai dari infrastruktur, sistem komando dan koordinasi masyarakat, sistem strategi serta sumber daya manusianya.
Baca Juga: Merapi Teramati 51 Kali Guguran Lava, Banjir Lahar di Sungai Boyong
Selain itu, wilayah yang berada di lereng Gunung Merapi itu menjadi model percontohan desa tangguh bencana khususnya gunung api. “Hari HKB tahun ini kami pusatkan di lereng Gunung Merapi, karena Merapi salah satu role model kegiatan mitigasi dan kesiapsiagaan,” ungkapnya saat meninjau Desa Balerante, Selasa, 12 April 2022.
Turut hadir beserta rombongan meliputi Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Fajar Setyawan, Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo, Kalakhar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Bergas Catursasi Penanggungan, perwakilan PVMBG, BPPTKG, relawan Gunung Merapi dan jajaran lainnya.
Baca Juga: Daftar Lima Destinasi Wisata di Sleman Ditutup Dampak Aktivitas Merapi
Suharyanto mengungkapkan, kesiapan Desa Balerante dalam mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat juga didukung oleh beberapa komponen yang lain seperti beberapa kementerian atau lembaga melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Di samping pemanfaatan ilmu pengetahuan teknologi, alat-alat deteksi peringatan dini juga sudah dipasang,” kata dia.
“Masyarakat juga memiliki kesadaran yang tinggi terhadap tanda-tanda potensi ancaman gunung api sehingga mereka bisa menyelamatkan diri,” imbuh Suharyanto.
Baca Juga: BPPTKG: Gunung Merapi 17 Kali Luncurkan Awan Panas ke Sungai Gendol
Mantan Pangdam V Brawijaya ini menyempatkan diri meninjau lokasi Tempat Evakuasi Sementara (TES) yang berada di Kantor Desa Balerante. Beberapa ruang bilik yang sudah tidak dipakai lagi kemudian menjadi perhatian karena minimnya perawatan.
Berdasarkan penuturan warga, lokasi pengungsian itu memang sudah lama tidak dipakai atau terakhir setelah peristiwa erupsi Gunung Merapi pada akhir 2020 lalu. Suharyanto mengatakan bahwa pihak BNPB akan memberikan dukungan terkait segala kebutuhan yang diperlukan.
“Perlu dipelihara dan ditingkatkan kapasitasnya. Kami tadi sudah berdiskusi dengan masyarakat desa. Apapun yang masih dibutuhkan atau apabila ada kekurangan maka BNPB akan mendukung,” jelasnya.
Baca Juga: Ujung Aliran Material Panas Gunung Merapi Sampai Timur Bunker Kaliadem Sleman
Suharyanto juga meninjau tempat evakuasi sementara hewan ternak. Di lokasi itu, Suharyanto meminta agar infrastruktur jalan diperbaiki lagi karena terdapat kerusakan di beberapa titik. “Akses jalan menjadi faktor utama dalam kelancaran operasi evakuasi terhadap ancaman bencana. Jalan harus diperbaiki,” katanya.
Selanjutnya Suhayanto melanjutkan peninjauan ke lokasi pos pemantauan Gunung Merapi sekaligus Posko Early Warning System (EWS) dan berikutnya ke Teras Merapi.[]