BacaJogja – Alat peraga kampanye (APK) berupa spanduk bergambar capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) sepanjang 60 meter dicopot oleh orang tidak bertanggung jawab. Spanduk tersebut dipasang di sebelah timur perempatan Gading, Playen, Gunungkidul, Yogyakarta.
Spanduk tersebut dipasang secara swadaya dan gotong royong relawan Pejuang Perubahan pada Minggu, 4 Februari 2024 sore. Namun pada Senin pagi spanduk sudah tidak ada. Relawan AMIN sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek Playen dan Bawaslu Gunungkidul.
Baca Juga: Anies-Muhaimin Termiskin, Timnas AMIN Gaungkan Gerakan Rakyat Spanduk Berbahan Karung
Ketua Forum Aliansi Masyrakat Gununkidul Ton Martono mengatakan, rangkaian 20 banner dipasang di tempat strategis. Dipasang secara gotong royong oleh relawan pejuang perubahan.
Spanduk sepanjang 60 meter ini merupakan 20 banner yang rangkai menjadi satu rangakain. Tiap banner panjang 3 meter. Banner tersebut bergambar Anies-Muhaimin dengan tulisan visi misi AMIN seperti BLT Makin Besar dan Luas; Sembako Murah; Pupuk Banyak, Murah dan Mudah; dan lainnya.
Baca Juga: Bupati Apresiasi 14 Laskar PPP Bantul Deklarasi Dukung Anies-Muhaimin
Harapannya setelah melihat banner ini bisa menggugah warga untuk memilih capres-cawapres Anies-Muhaimin, pasangan idaman yang layak memimpin Indonesia ke depan. “Namun, sayangnya Minggu sore dipasang teman-teman relawan Pejuang Perubahan, pagi tadi sudah hilang,” katanya, Senin, 5 Februari 2024.
Pihaknya atas nama pelapor atas nama Wiwid Supriyanto sudah melaporkan ke Polsek Playen dan Bawaslu Gunungkidul. “Kami minta CCTV di beberapa toko seberang jalan dicek dan dibuka barangkali ada pergerakan orang yang membredel banner AMIN Capres 01,” tegasnya.
Baca Juga: Laskar Santri AMIN Yogyakarta All Out Memenangkan Anies-Muhaimin
Martono mengatakan, dari keterangan pelapor atas kejadian ini, Bawaslu akan koordinasi dengan Polsek Playen. Kepolisian berjanji akan melakukan penyelidikan dan meminta informasi saksi yang rumahnya dekat dengan lokasi kejadian. “Sejauh ini belum ada yang tahu, siapa dan pihak mana yang membredel,” ungkapnya.
Lebih lanjut Martono meminta masyarakat khususnya relawan pejuang perubahan tetap tenang mensikapi kejadian ini. “Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga suasana tetap sejuk, dan damai. Jangan terpancing dengan isu-isu yang bisa mengganggu jalannya pesta demokrasi,” imbuhnya. []