BacaJogja – Pelatihan “Mentoring Bisnis Aspek Produksi bagi Tenant Teras Malioboro” sukses digelar selama tiga hari, dari Senin hingga Rabu (2-4 September 2024). Pelatihan ini merupakan bagian dari program pengembangan UMKM oleh Dinas Koperasi dan UKM DIY, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan produksi tenant di Teras Malioboro, salah satu pusat perbelanjaan ikonik di Yogyakarta.
Kegiatan ini menjadi tahapan ketiga dari rangkaian pelatihan yang dirancang untuk memperkuat kompetensi para tenant. Setelah sebelumnya mengikuti pelatihan dasar (kelas 1) dan pelatihan tingkat menengah (kelas 2), sebanyak 30 tenant Teras Malioboro mengikuti sesi mentoring intensif yang dirancang khusus untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang manajemen produksi.
Baca Juga: Menelisik Harmoni Alam dan Tradisi di Padukuhan Jaban Saat Menyambut Tim Monev “Aku Hatinya PKK”
Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A., menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas UMKM melalui enam aspek bisnis dalam program SiBakul Jogja. “Program ini membantu UMKM menilai posisi bisnis mereka, sehingga mereka dapat melakukan perbaikan berkelanjutan. Dengan disiplin dalam mengikuti program ini, saya yakin UMKM akan naik kelas,” ujar Srie.
Pada hari pertama pelatihan, peserta mendapatkan materi tentang Manajemen Produksi dan penerapan Business Model Canvas dalam usaha mereka. Narasumber yang kompeten membimbing para peserta untuk memahami cara mengoptimalkan produksi guna meningkatkan efisiensi dan daya saing di pasar.
Baca Juga: Lontong, Nasi Kuning, dan Uduk Uda Asdi Jadi Favorit Sarapan dengan Cita Rasa Unik di Yogyakarta
Di hari kedua, peserta diajak melakukan kunjungan lapangan ke dua UKM sukses di Yogyakarta, yakni Bananania dan Coklat Ndalem. Kunjungan ini bertujuan memberikan contoh nyata tentang bagaimana manajemen produksi dan strategi pemasaran diterapkan di UKM yang telah berkembang pesat. Dengan mendengarkan langsung pengalaman dari para pelaku bisnis yang sukses, peserta diharapkan terinspirasi untuk menerapkan inovasi dalam usaha mereka sendiri.
Kepala UPT BLUT KUMKM Dinas Koperasi dan UKM DIY, Hellen Phornica, S.T.P., M.Si., menyatakan bahwa kunjungan lapangan ini membuka peluang kolaborasi langsung antara tenant Teras Malioboro dan UKM yang sudah lebih maju. “Fakta bahwa banyak tenant membeli produk Bananania untuk dijual kembali di lapak mereka menunjukkan dampak langsung dari kunjungan ini,” jelasnya.
Baca Juga: Siswa SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta Belajar Event Organizer, Persiapan Masa Depan Gemilang
Selain memberikan pelatihan dan kunjungan lapangan, program ini juga membuka peluang kolaborasi Business-to-Business (B2B) antara peserta dan UKM yang lebih berpengalaman. Dengan begitu, tenant diharapkan dapat membangun jaringan yang lebih luas dan memperkuat keberlanjutan bisnis mereka di masa depan.
Di hari ketiga, pelatihan difokuskan pada tinjauan materi serta penyelesaian tugas-tugas yang diberikan oleh mentor. Tugas ini dirancang untuk memastikan bahwa peserta mampu menerapkan pengetahuan yang mereka dapatkan selama pelatihan ke dalam praktik nyata.
Baca Juga: Magang di BacaJogja: Belajar SEO, Liputan Demo hingga Mengelola Event
Dengan dukungan dari Dana Keistimewaan, pelatihan ini diharapkan membawa dampak positif bagi para tenant Teras Malioboro, baik dalam peningkatan kualitas produk maupun dalam perencanaan bisnis yang lebih matang. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta berkomitmen untuk terus mendukung para tenant dalam upaya mereka mengembangkan bisnis dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Melalui program ini, tenant Teras Malioboro tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoretis, tetapi juga wawasan praktis dari lapangan. Dengan peningkatan kemampuan produksi, kolaborasi bisnis, dan jaringan yang lebih luas, UMKM di Yogyakarta semakin siap untuk bersaing di pasar yang lebih kompetitif, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Pelatihan “Mentoring Bisnis Aspek Produksi” menjadi bukti nyata bahwa dengan bimbingan dan pendampingan yang tepat, UMKM dapat berkembang dan bertransformasi menjadi pelaku usaha yang lebih profesional dan berdaya saing tinggi. []