BacaJogja – Sebuah batu breksi berdiameter sekitar delapan meter longsor dan menutup akses Jalan Kawasan Industri di Padukuhan Bintaran Wetan RT 005, Kalurahan Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul. Peristiwa yang terjadi pada Rabu (20/8/2025) dini hari ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun merusak sejumlah fasilitas jalan dan melumpuhkan jalur utama menuju kawasan industri serta permukiman warga.
Plt. Lurah Srimulyo, Nurjayanto, mengatakan hujan deras yang mengguyur wilayah Srimulyo pada Selasa (19/8) malam memperparah kondisi batuan yang sudah retak di sisi atas jalan. Retakan itu akhirnya runtuh dan menjatuhkan bongkahan batu raksasa ke badan jalan.
“Batu berdiameter delapan meter itu menimpa pagar pembatas dan menutup satu ruas jalan. Talud sepanjang empat meter rusak, pagar jalan roboh sepanjang 10 meter, serta bahu jalan dan badan jalan mengalami kerusakan cukup parah,” jelas Nurjayanto, Jumat (22/8/2025).
Baca Juga: Festival Kopi Kulon Progo 2025, Gratis 1000 Cup Kopi di Alun-Alun Wates
Ia menuturkan, pemilik lahan di atas lokasi longsor, Suhar, sempat panik saat kejadian. “Sekitar pukul 04.00 WIB, Pak Suhar terbangun karena mendengar suara gemuruh keras. Beliau bahkan berteriak ‘gempa, gempa, gempa’ sebelum akhirnya mendapati di pagi hari bahwa bongkahan batu besar telah longsor dari lahannya,” imbuhnya.
BPBD Bantul: Kondisi Masih Darurat
Hasil asesmen BPBD Bantul menunjukkan kondisi di lokasi masih berstatus darurat. Struktur batuan di atas tebing masih retak sehingga rawan longsor susulan jika hujan deras kembali turun.
“Kejadian ini berpotensi membahayakan keselamatan warga karena jalan tersebut menjadi akses utama permukiman sekaligus jalur menuju Kawasan Industri Piyungan,” kata Nurjayanto.
Baca Juga: Atraksi Spektakuler Independence Day Military Expo 2025, Simak Rekayasa Lalu Lintas
Operator Pusdalops PB Bantul, Diah Windharti, menambahkan material longsor hingga kini belum bisa dievakuasi karena keterbatasan alat berat. “Kalurahan sudah berkoordinasi untuk meminta bantuan peralatan ke instansi terkait. Setelah alat tersedia, warga bersama relawan akan melakukan kerja bakti,” ujarnya.
Diah juga mengingatkan warga agar tidak mendekati area longsoran. “Struktur batuan di bagian atas masih retak. Jika terjadi hujan intensitas tinggi, potensi longsor kembali sangat besar. Karena itu, kami minta warga meningkatkan kewaspadaan dan menghindari area tersebut,” tegasnya.
Kerusakan Jalan & Taksiran Kerugian
Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan BPBD Bantul, Antoni Hutagaol, menyebutkan pagar pembatas jalan sepanjang 10 meter dengan tinggi 1,2 meter rusak berat. Selain itu, jalan cor di kawasan industri juga mengalami retakan. Kerugian ditaksir mencapai Rp1 juta.
Baca Juga: LAZISNU Sleman Buka Pendaftaran Beasiswa untuk Santri dan Kader NU 2025
“Hingga saat ini, batu raksasa masih berada di lokasi dan menutup sebagian akses jalan. Pihak kelurahan akan mengajukan permohonan bantuan alat berat ke instansi terkait. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk penanganan lanjutan,” kata Antoni.
Perangkat Kalurahan Srimulyo, Reza Fajar Pratama, menambahkan bahwa garis pengaman sudah dipasang di sekitar lokasi longsoran. “Kami mengimbau warga dan pak dukuh agar selalu waspada, karena kondisi batuan masih rawan,” ujarnya.
Saat ini, Pemerintah Kalurahan Srimulyo bersama BPBD Bantul, FPRB Srimulyo, serta masyarakat setempat masih menunggu penanganan lebih lanjut. Evakuasi material longsoran dan perbaikan sarana prasarana jalan dinilai mendesak agar akses transportasi warga dan jalur industri segera normal kembali. []