Pentas Budaya dan Pengajian Akbar Warnai Puncak Hari Santri Nasional 2025 di Bantul

  • Whatsapp
hari santri bantul
Para Kiai dan Tokoh Pemerintahan Kabupaten Bantul di Pentas Budaya dan Pengajian Akbar HSN 2025, Masjid Agung manunggal Bantul, Senin (10/11/2025. (Foto: PCNU Bantul)

BacaJogja – Ribuan santri dari berbagai penjuru Kabupaten Bantul memadati halaman Masjid Agung Manunggal Bantul, Senin malam (10/11/2025). Dalam suasana penuh kehangatan dan spiritualitas, Pemerintah Kabupaten Bantul bekerja sama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bantul menggelar Pentas Budaya dan Pengajian Akbar Hari Santri Nasional 2025, menghadirkan Majelis Dzikir dan Sholawat Gandrung Nabi.

Meski hujan deras mengguyur sejak sore, semangat para santri tidak surut sedikit pun. Mereka tetap antusias mengikuti acara yang dimulai pukul 19.30 WIB itu bersama jajaran tokoh pemerintahan, para kiai, dan masyarakat umum. Hadir pula sejumlah tokoh agama dan akademisi, di antaranya KH. Yasin Nawawi, KH. Dr. M. Habib Abdus Syakur, KH. Damanhuri, Prof. Dr. Riyanta, M.Hum., dan KH. Nilzam Yahya.

Read More

Lantunan shalawat menggema dari setiap sudut halaman masjid, menyatukan ribuan jamaah dalam dzikir dan doa. Suasana religius terasa kental, menggugah rasa persaudaraan dan cinta tanah air.

Baca Juga: Viral Aksi Curang Penjual Ikan di Pantai Ngrenehan Gunungkidul, Lurah Kanigoro: Sudah Kami Berhentikan!

Kolaborasi Dakwah dan Seni

Puncak peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Bantul tak hanya diisi dengan pengajian, tetapi juga menampilkan pentas budaya santri yang menggambarkan kekayaan tradisi pesantren. Beragam pertunjukan seperti hadrah, shalawat, teater santri, hingga Wayang Santri dari Pondok Pesantren Al-Mahalli sukses memikat penonton.

Pertunjukan Wayang Santri memadukan seni pewayangan tradisional dengan pesan-pesan dakwah yang mendalam, menjadi bukti bahwa nilai-nilai Islam dan budaya lokal dapat berjalan seiring.

Bagian puncak acara bertajuk Bantul Bersholawat bersama Majelis Dzikir dan Sholawat Gandrung Nabi. Alunan syair religius yang menggugah hati membuat ribuan jamaah larut dalam suasana spiritual yang penuh hikmah dan haru.

Apresiasi untuk Semangat Santri

Ketua penyelenggara, dr. Atthobari, menyampaikan rasa syukur atas suksesnya seluruh rangkaian kegiatan Hari Santri di Bantul yang telah berlangsung sejak awal Oktober.

“Malam ini menjadi puncak dari seluruh rangkaian acara yang kami tutup dengan Pentas Budaya dan Pengajian Akbar. Kami berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bantul atas dukungan dan fasilitas yang luar biasa,” ujarnya.

Baca Juga: Baru 3 Bulan Beroperasi, KDMP Tamanmartani Gaet Lebih dari 900 Anggota dan Salurkan 80 Ton Pupuk Bersubsidi

Atthobari yang juga Wakil Ketua PCNU Bantul menegaskan pentingnya peran santri di era modern. “Santri hari ini bukan hanya ahli kitab, tetapi juga pejuang literasi, inovasi, dan kemanusiaan. Mereka adalah garda depan dalam menjaga moral bangsa,” tegasnya.

Pemkab Bantul Tekankan Nilai Perjuangan dan Kebangsaan

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bantul Aris Suharyanta menegaskan bahwa peringatan Hari Santri bukan sekadar agenda tahunan, melainkan momentum untuk meneguhkan kembali nilai perjuangan para ulama dan santri.

“Pada 22 Oktober 1945, KH. Hasyim Asy’ari menyerukan Resolusi Jihad untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa. Nilai perjuangan itu sejalan dengan semangat Bantul Bumi Satriya, karena DNA masyarakat Bantul adalah DNA pejuang dan kesatria,” ujar Aris.

Ia berharap semangat perjuangan dan keikhlasan santri menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berbuat baik dan menjaga keutuhan bangsa. “Peringatan Hari Santri adalah momentum untuk meneguhkan kembali semangat perjuangan dan kebaikan bagi umat,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Bantul berharap para santri dapat menjadi pelopor kebaikan, penggerak perubahan sosial, serta penjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

Semangat yang terpancar dari ribuan santri malam itu menjadi simbol kebangkitan moral dan spiritual di tengah tantangan zaman. Dengan sinergi antara pemerintah dan pesantren, santri Bantul diyakini akan terus menjadi sumber inspirasi bagi lahirnya generasi muda yang berakhlak, berdaya, dan cinta tanah air. (Markaban Anwar)

Related posts