Yogyakarta – Empat embung dibangun di Daerah Istimewa Yogyakarta oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) pada 2020. Tiga embung dibangun di Kabupaten Bantul dan satu embung di Kabupaten Sleman.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, manfaat utama pembangunan embung ini adalah untuk konservasi air dan pengendalian banjir. Namun, tidak menutup kemungkinan bisa menjadi dengan destinasi wisata baru.
Baca Juga: Jogja Banget, Embung Imogiri Bantul Berbentuk Gunungan Wayang
Potensi menjadi objek wisata itu ada pada Embung Imogiri yang berada di Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Alasannya, desaian dan bentuk embung ini sangat menonjolkan kearifan, yakni berbentuk gunungan wayang.
“Embung Imogiri menurut saya bagus dengan desainnya yang artistik melambangkan gunungan wayang,” ujarnya saat meninjau embung, Kamis, 23 Desember 2021.
Baca Juga: Bupati Gunungkidul Model Video Klip Embung Batara Sriten
Embung Imogiri ini dibangun pada 2020 dengan biaya sebesar Rp7,9 miliar. Kapasitas tampung 64.099 meter kubik dengan luas genangan 1,13 hektare.
Sedangkan tiga embung lainnya yakni Embung Imogiri II biaya Rp12 miliar dengan kapasitas tampung 26.848 meter kubik dan luas genangan 0,685 hektare. Lokasi embung ini masih satu kalurahan dengan Embung Imogiri.
Embung Mualimin di Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul dengan kapasitas tampung 1.200 meter kubik dan luas genangan 0,0578 hektare dengan biaya Rp6,1 miliar.
Satu lagi yakni Embung Sendangtirto, di Kapanewon Berbah, Kebupaten Sleman dengan biaya Rp8,6 miliar. Kapasitas tampung 9.716 meter kubik dengan luas genangan 0,485 hektare. []