BacaJogja – Tercatat ada 3.000 kasus rawat jalan jemaah haji Indonesia baik di kloter, sektor, maupun KKHI. Dari jumlah itu, sebanyak 1.384 merupakan kasus hipertensi.
Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana, MARS meminta semua petugas kesehatan mengkampanyekan gerakan cegah dan kendalikan hipertensi. “Untuk itu perlu ada kampanye gerakan peduli hipertensi bagi jamaah haji,” katanya dalam siaran pers, Rabu, 22 Juni 2022.
Baca Juga: Corona Mereda, Warga Tak Wajib Pakai Masker di Kota Yogyakarta
Dia mengatakan, ada beberapa cara mencegah hipertensi selain gerakan peduli hipertensi bagi jamaah haji bisa dilakukan melalui aksi pertama rutin periksakan kesehatan. Kedua, konsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter.
Ketiga, menyesuaikan aktivitas dengan kondisi kesehatan. Keempat jaga keseimbangan pola makan, kelima makan sayur dan buah, kenam hindari kelelahan.
Baca Juga: Tujuh Hal yang Perlu Diketahui soal Hepatitis Misterius
Menurut dia, dehidrasi, aktifitas fisik yang berlebihan dan kelelahan disinyalir menjadi penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah bagi jemaah haji. “Untuk itu asupan cairan yang cukup saat beraktivitas menjadi hal yang harus diperhatikan baik bagi Jemaah maupun para Tenaga Kesehatan Haji (TKH),” ungkapnya.
Koordinator promosi kesehatan (Promkes) PPIH Arab Saudi bidang kesehatan, dr Edi Supriyatna mengatakan kampanye gerakan pengendalian hipertensi terus dilakukan oleh tim promosi kesehatan baik di daker Madinah maupun daker Makkah.
Baca Juga: Mengenal Hepatitis Akut, Gejala dan Cara Pencegahannya
Kampanye gerakan pengendalian hipertensi sudah dilaksakan sejak Sabtu, 18 Juni 2022 di sektor sektor dan seputaran mesjid Nabawi, Madinah. Tim akan terus bergerak ke maktab maktab, tempat pemondokan jemaah. “Demikian pula di Makkah. Sosialisasi sudah kami lakukan kemarin di sektor satu,” katanya. []
