BacaJogja – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala Stasiun Klimatologi D.I Yogyakarta Reni Kraningtyas mengatakan, peringatan dini kekeringan meteorologis yakni berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya, dalam jangka waktu yang panjang dengan kurun waktu bulanan, dua bulanan dan seterusnya.
Baca Juga: Gelorakan Program Air untuk Kehidupan, Cara DMC Dompet Dhuafa Cegah Kekeringan
Menurut dia, berdasarkan hasil pemantauan curah hujan hingga tanggal 30 Juni 2023, telah terjadi potensi kekeringan meteorologis dengan status sebagai berikut :
– Status SIAGA (telah mengalami hari tanpa hujan (HTH) >31 hari dan prakiraan curah hujan rendah <20 mm/dasarian dengan peluang terjadi diatas 70 persen). Kondisi ini berpeluang terjadi di sejumlah kabupaten di DIY yakni:
1. Kabupaten Sleman (Berbah, Depok, Kalasan, Ngemplak, Prambanan, Sleman)
2. Kulon Progo (Sentolo)
3. Bantul (Banguntapan, Bantul, Dlingo, Imogiri, Kasihan, Piyungan, Pundong, Sewon)
4. Gunungkidul (Karangmojo, Ngawen, Nglipar, Playen, Ponjong).
Baca Juga: Daftar Lokasi yang Mengalami Gangguan Aliran PDAM Jogja 21 November 2022
Atas kondisi tersebut, BMKG memberikan imbauan kepada masyarakat serta pemerintah daerah setempat yang berada dalam wilayah peringatan dini untuk mengantisipasi dampak kekeringan meteorologis ini. Antara lain di Sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, pengurangan ketersediaan air tanah (kelangkaan air bersih) serta peningkatan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. []