BacaJogja – Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) akan menggelar talkshow Cakap Digital bertajuk “Bijak Bersosmed Tanpa Cyberbullying”. Acara ini digelar di Aula Al-Jauharah Pondok Pesantren (PP) Sunan Pandanaran Yogyakarta pada Senin, 18 Februari 2024 pukul 16.00 WIB.
Sekretaris Yayasan PPSPA, Quowwam Hassan mengatakan, kasus cyberbullying di Indonesia menjadi isu penting yang harus segera diatasi. Alasannya, dari tahun ke tahun, angka Cyberbullying terus mengalami peningkatan; baik dari sisi pelaku maupun korban.
Baca Juga: Pengenalan Kehidupan Kampus Bela Negara UPN Veteran Yogyakarta 2023
Hassan mengutip data Center for Digital Society pada tahun 2021, tercatat dari 3.077 siswa SMP dan SMA yang menjadi sampel, sekitar 45,35 persen dari mereka mengalami pengalaman menjadi korban cyber bullying. Di sisi lain, sebanyak 38,41 persen mengakui pernah melakukan tindakan tersebut.
Dia juga mengutip berdasarkan data dari Unicef pada tahun 2022, menyatakan bahwa 45 persen dari 2.777 anak di Indonesia mengaku telah menjadi korban cyber bullying.
Menurut dia, maraknya kejadian cyber bullying ini disebabkan oleh beberapa faktor. “Faktor pertama yang terkait dengan pola asuh orang tua dan pemahaman tentang etika bermedsos,” ujar Hassan.
Baca Juga: Sekolah Kembali Masuk, Dilarang Ada Perploncoan Siswa Baru di Yogyakarta
Sementara itu, Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) MTs Kemenag, Fanny Rifqoh mengatakan, tidak semua kasus cyberbullying dilakukan dengan sengaja oleh pelaku. “Terkadang pelaku pembullian online menganggap hanya bercanda. Akibatnya mereka tidak merasa bersalah saat melakukan hal-hal yang melukai perasaan orang lain,” ungkapnya.
Dia mengatakan, perkembangan sosial media memang seharusnya diikuti dengan pemahaman atau literasi digital. “Selain etika, pemahaman tentang aturan hukum juga harus dipahami, seperti misalnya UU-ITE tentang ujaran kebencian yang ancaman hukumannya tidak main-main,” ujarnya.
Baca Juga: Hebat, Anak Buruh Catering di Bantul Lulusan Terbaik UNY
Talkshow Cakap Digital ini digelar sebagai upaya untuk terus mendorong literasi digital kepada masyarakat. Rencananya talkshow menghadirkan empat narasumber, yakni Sekretaris Yayasan PPSPA, Quowwam Hassan, Miss Hijab Pendidikan Indonesia/ Tular Nalar Mafindo, Fidya Laela Sarie, MGBK MTs Kemenag, Fanny Rifqoh dan seorang influencer, Rara Nawangsih.
Acara yang akan dipandu oleh Rustiyadi sebagai moderator dan Hanif Maulana Muhammad sebagai MC ini akan diikuti ribuan pelajar dan santri pondok pesantren di PP Pandanaran, Sleman. Talkshow juga akan disiarkan dan ditonton secara langsung oleh ribuan santri di beberapa cabang PP Pandanaran di DIY. []