BacaJogja – Unit Pengalengan Ikan (UPI) Mina Bahari 45 berkolaborasi dengan Dapur Bunda Nuryana (UMKM Unggul Reborn) secara resmi meluncurkan Pusat Oleh-Oleh Bantul di Pantai Depok, Parangtritis, pada Kamis (27/3/2025). Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat eksistensi UMKM lokal dengan menyediakan etalase bagi produk unggulan Bantul.
Ketua UMKM Unggul Reborn, Sri Nuryana, mengungkapkan bahwa pusat oleh-oleh ini menawarkan berbagai produk khas daerah, mulai dari jajanan, makanan kaleng tanpa bahan pengawet yang tahan hingga satu tahun, hingga produk kerajinan tangan. Semua produk yang dipasarkan telah berizin BPOM dan bersertifikat halal dari MUI, sehingga menjamin kualitas dan keamanan bagi konsumen.
“Kita memang fokus untuk meningkatkan UMKM Kabupaten Bantul. Awalnya, kami bergerak di bidang pengolahan ikan karena kerja sama dengan UPI Mina Bahari 45. Kini, kami berekspansi dengan menghadirkan produk-produk lain seperti sambal judes, ayam kampung, ayam suwir, hingga olahan bebek,” jelas Sri Nuryana.
Baca Juga: Libur Lebaran di Jogja? Jangan Lupa Mampir ke Bazar Durian Nglanggeran 3-5 April 2025
Proses Produksi dengan Standar Tinggi
Sri Nuryana menjelaskan bahwa produk makanan kaleng yang dijual melalui pusat oleh-oleh ini melewati proses sterilisasi ketat dengan total waktu hingga 120 menit. “Sebelum makanan dimasukkan ke dalam kaleng, wadahnya disterilkan selama 40 menit. Setelah makanan masuk, dilakukan sterilisasi ulang sebelum proses penutupan, lalu disterilisasi lagi. Jadi, totalnya tiga kali sterilisasi untuk memastikan kualitas terbaik,” bebernya.
Hingga saat ini, sudah ada 20 merek dagang dari pelaku UMKM Bantul yang berpartisipasi dalam Pusat Oleh-Oleh Bantul. Namun, Sri Nuryana menyebut bahwa komunitas UMKM yang dibinanya mencakup sekitar 200 UMKM, dengan proses kurasi yang ketat untuk memastikan hanya produk berkualitas yang dipasarkan.
Dukungan Koperasi dan Pemerintah
Ketua Koperasi Jasa Wisata Mina Bahari 45, Sutarlan, menyambut baik kerja sama ini. “UPI Mina Bahari 45 memiliki produk unggulan yang akan bersinergi dengan Pusat Oleh-Oleh Bantul. Kami berharap, kolaborasi ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Bantul,” ujarnya.
Baca Juga: Belanja Lebaran 2025 Lesu: Daya Beli Turun, Perputaran Uang Merosot
Senada dengan itu, Plt. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Bantul, Fenty Yusdayati, yang hadir mewakili Bupati Bantul, memberikan apresiasi atas inisiatif ini. Menurutnya, kehadiran Pusat Oleh-Oleh Bantul dapat menjadi sarana strategis dalam memperkenalkan produk-produk unggulan daerah serta mengoptimalkan potensi ekonomi di sepanjang Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).
“Pusat Oleh-Oleh Bantul ini tidak hanya mendukung ekonomi masyarakat lokal, tetapi juga menjadi wadah promosi kekayaan budaya dan produk khas Bantul bagi wisatawan. Ini adalah langkah penting dalam menciptakan ekosistem pariwisata berkelanjutan,” ungkap Fenty.
Fenty berharap keberadaan pusat oleh-oleh ini dapat menjadi ikon baru bagi pariwisata Bantul serta membuka lebih banyak peluang usaha bagi pelaku UMKM setempat. “Tempat ini bisa menjadi etalase produk unggulan Bantul, mulai dari kerajinan tangan, makanan khas, hingga hasil olahan laut dan pertanian. Dengan adanya pusat oleh-oleh ini, kami optimis perekonomian masyarakat akan semakin berkembang,” pungkasnya.
Peluncuran Pusat Oleh-Oleh Bantul ini menandai langkah konkret dalam mendukung UMKM lokal agar semakin dikenal luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Ke depan, kolaborasi antara koperasi, pelaku usaha, dan pemerintah diharapkan semakin erat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Bantul. []