Festival Mlangi 2025: Menyemai Masa Depan Lewat Tradisi Yogyakarta dan Literasi Islam Nusantara

  • Whatsapp
Festival Mlangi 2025
Festival Mlangi 2025 (Istimewa)

BacaJogja – Festival Mlangi 2025 kembali digelar sebagai ruang kolaborasi lintas generasi yang merayakan budaya Islam Mataraman. Mengusung tema “Menjawab Masa Depan Berbasis Literasi Tradisi”, festival ini tak hanya menjadi perayaan budaya, tetapi juga bentuk refleksi dan transformasi sosial melalui warisan keislaman lokal yang kaya makna.

Dihelat selama empat hari di kawasan Masjid Pathok Negoro Mlangi, Sleman, festival ini menyuguhkan berbagai program unggulan mulai dari kursus Aksara Pegon, pameran naskah kuno, lomba kaligrafi, hingga pentas seni Islam tradisional seperti Sholawat Jawa dan Rodad-Kojan Mlangi. Tidak ketinggalan, terdapat diskusi ilmiah, bedah buku, dan seminar sejarah Islam Mataraman yang memperkaya wawasan peserta.

Read More

Salah satu sorotan utama Festival Mlangi 2025 adalah pengangkatan kembali Aksara Pegon, aksara khas Islam Nusantara yang dulunya digunakan dalam kitab-kitab kuning. Melalui kursus, lomba naskah, dan pameran kaligrafi Pegon, festival ini mendorong regenerasi minat pada aksara yang kini mulai dilihat sebagai media edukatif dan kreatif di era modern.

Baca Juga: Malam Minggu BWHS Gelar Event Berburu Sidat di Sungai Progo, dari Dam Srandakan hingga Muara Pandansimo

Ruang Seni yang Menghidupkan Spirit Mataraman

Pentas seni tradisional menjadi denyut nadi Festival Mlangi. Mulai dari Sholawat Jawa, Seni Kubro, Festival Rebana, hingga pertunjukan Kojan-Rodad, semuanya menggambarkan semangat spiritual yang khas dari Mataraman. Pertunjukan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal di tengah arus budaya global.

Jadwal Festival Mlangi 2025

Rabu, 7 Mei

Pembukaan Festival

Seminar “Islam Mataraman: Sejarah, Karakteristik, dan Masa Depan”

Festival Sholawat Jawa

Kamis, 8 Mei

Pentas Kojan-Rodad

Bedah buku “Living Traditions di Mlangi”

Lomba rebana antar pesantren

Jumat, 9 Mei

Kursus Pegon

Bedah naskah kuno karya ulama Mlangi

Pentas Kubro “Pathok Negoro”

Sabtu, 10 Mei

Sholawatan Jowo (ngelik)

Lomba menulis aksara Pegon

Penutupan Festival

Baca Juga: Buku Putih Kasus EM Diluncurkan: Seruan untuk Tegakkan Etika Akademik dan Keadilan Prosedural

Setiap hari, pengunjung juga dapat menikmati pameran UMKM lokal, kuliner khas Mlangi yang disediakan gratis, dan produk budaya lainnya dari berbagai daerah di DIY.

Festival ini tidak hanya merawat nilai-nilai budaya, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi rakyat berbasis komunitas. Produk-produk lokal seperti batik santri, makanan khas, hingga kerajinan tangan menjadi bagian dari semangat kemandirian berbasis tradisi.

Mlangi, Suara Tradisi untuk Masa Depan

Festival Mlangi 2025 adalah penegasan bahwa tradisi bukan sekadar peninggalan, melainkan fondasi untuk membaca masa depan. Di tengah era digital dan disrupsi global, Mlangi hadir sebagai oase yang menawarkan alternatif: masa depan yang kuat hanya bisa dibangun di atas akar tradisi yang kokoh.

Diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip DIY, bekerja sama dengan Yayasan Nur Iman Mlangi, Takmir Masjid Pathok Negoro Mlangi, dan komunitas masyarakat lokal, Festival Mlangi 2025 adalah momen penting untuk merevitalisasi nilai-nilai luhur budaya Islam Nusantara. []

Related posts