Racun Sianida dan CCTV Perempuan Misterius dalam Kasus Sate Maut di Bantul

  • Whatsapp
Ilustrasi Racun
Ilustrasi racun berbahaya. (Foto: Pixabay)

Bantul – Kasus takjil sate maut yang merenggut nyawa bocah, Naba Faiz Prasetya, 10 tahun, mulai menemui titik terang. Polres Bantul intensif mendalami kasus yang menyita perhatian publik ini.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bantul, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ngadi, mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, makanan takjil sate yang disantap keluarga Naba Faiz, 10 tahun, positif mengandung racun jenis C. “Racun jenis C. Zat beracun ini ada di bumbu sate dan sate yang dicampur bumbu,” katanya, Kamis, 29 April 2021.

Read More

Baca Juga:

Hasil sate mengandung racun jenis C tersebut dikeluarkan hari ini. Namun penyidik Polres Bantul belum menerima lembaran hasil laboratorium secara fisik. Yang jelas, bahaya racun jenis C sama seperti racun Sianida. Secara fisik racun ini mempunyai dua versi yakni cair dan juga padat. “Racun jenis C mudah didapatkan,” ungkapnya.

Dia mengatakan, untuk mengungkapkan kasus ini, pihaknya segera berkoordinasi dengan laboratorium untuk penyidikan mendalam, termasuk melakukan autopsi pada korban. Pihaknya juga berkodiansi dengan kejaksaan, apakah cukup dengan hasil laboratorium atau perlu membedah jenazah.

“Racun jenis C. Zat beracun ini ada di bumbu sate dan sate yang dicampur bumbu”

Sementara itu, polisi sudah mendapatkan gambaran umum terkait ciri perempuan misterius selaku pengantar sate maut tersebut. Ciri-ciri perempuan ini diperoleh berdasarkan pemeriksaan rekaman CCTV. “Tinggal mencocokkan dengan keterangan Bandiman, selaku ojol yang pernah bertemu dengan perempuan tersebut,” kata AKP Ngadi.

Baca Juga:

Dia enggan mengungkapkan ciri berdasarkan rekaman CCTV tersebut. Yang pasti, dalam waktu dekat, terduga dapat terungkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Kalau sudah ada identitasnya segera kami panggil untuk dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.

Lantas bagaimana dengan Pak Hamid? Dalam perkara sate maut, nama ini disebut sebagai sosok pengirim takjil. Dari penyelidikan yang sudah dilakukan, nama Pak Hamid Pakualaman ini diduga fiktif atau tidak nyata.

Polres Bantul sejauh ini belum menemukan sosok nama tersebut. “Hamid Pakualaman sementara ini masih fiktif. Kami belum mendapatkan detailnya orang ini siapa,” kata AKP Ngadi. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *