Yogyakarta – PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina menggelar audiensi dengan dengan beberapa kepala daerah di Jawa Tengah bagian selatan dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Audiensi ini dalam rangka mengakselerasi pembangunan jaringan gas bumi di wilayah tersebut.
Adapun audiensi dilakukan dengan Wali Kota Yogyakarta, Bupati Kebumen, Bupati Kulon Progo, Bupati Sleman, Bupati Bantul, Bupati Purworejo dan Bupati Gunungkidul.
Baca Juga: Disnakertrans DIY Buka Kesempatan Pencari Kerja, Ini Syaratnya
Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto mengatakan, pihaknya perlu bersinergi bersama pemerintah kabupaten dan kota rangka percepatan pembangunan jaringan gas bumi (jargas). Sinergi tersebut meliputi penyelarasan program jargas dengan pengembangan fasilitas dan infrastruktur daerah yang ada.
“Selain itu, dukungan terkait kebijakan dan fasilitas pendukung infrastruktur jargas untuk menyukseskan program bauran energi daerah dan nasional. Target pemerintah, 4 juta sambungan jargas rumah tangga pada tahun 2024-2025 harus tercapai,” katanya, Selasa, 15 Februari 2022.
Baca Juga: Nasib Pendorong Gerobak PKL Malioboro Yogyakarta Setelah Relokasi
Sinergi lain dengan pemerintah daerah juga diperlukan agar dapat mensosialasikan pemanfaatan gas bumi kepada masyarakat setempat agar lebih familiar dengan gas bumi. Pemanfaatan gas bumi memiliki keunggulan lebih praktis, lebih aman, lebih ramah lingkungan, dan ketersediaannya lebih terjamin.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri dalam kesuksesan program jargas ini. Kami membutuhkan sinergi, termasuk dengan BUMN, BUMD atau Perusda dalam pengoperasian dan pemeliharaan jargas,” imbuh Haryo.
Serap Ribuan Tenaga Kerja
Dia menjelaskan, pembangunan 1 juta rumah tangga per tahun berpotensi menyerap ribuan tenaga kerja, mengurangi impor LPG per tahun, pemanfaatan TKDN hingga 70%, dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Jawa Tengah Bagian Selatan belum dilalui oleh jalur pipa distribusi gas bumi. Namun potensi pemanfaatannya cukup baik karena wilayah selatan Jawa juga terdapat beberapa potensi sumber gas yang jika dimanfaatkan optimal dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan multiplier effectnya bagi daerah tersebut.
Baca Juga: Ide Keren Pelaku UMKM di Bantul, Bikin Keripik Daun Kersen yang Kini Laris Manis
PGN memerlukan skema transportasi logistik untuk membawa sumber gas yang akan diutilisasi untuk masyarakat setempat, yang salah satunya dengan menggunakan kereta api. Untuk skema pembangunan infrastruktur jargas akan dikombinasikan, baik secara pipeline dan beyond pipeline menggunakan Liquified Natural Gas (LNG) maupun Compressed Natural Gas (CNG) untuk mempermudah transportasi dan rantai suplai gas bumi. “Kami bekerja sama dengan KAI untuk membawa kargo LNG dengan kereta api,” jelas Haryo.
Pembangunan jargas rumah tangga juga berpotensi menyerap mitra dan tenaga kerja lokal. Benefitnya yaitu perputaran ekonomi bisa berjalan dan dapat membantu meningkatkan pendapatan asli daerah. Pengembangan jargas rumah tangga di daerah diharapkan bisa menciptakan beberapa value creation untuk wilayah sekitarnya dan menjadi daya tarik bagi investor untuk membangun kawasan industri. []