Tiga Tokoh Agama Terima Gelar Doctor Honoris Causa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

  • Whatsapp
Rektor UIN SUka YK
Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Phil Al Makin, S.Ag., M.A saat memberikan sambutan penganugerahan Doctor Honoris Causa UIN kepada tiga tokoh agama. (Foto: Pemda DIY)

BacaJogja – Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta memberikan Gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa) tiga perwakilan kelompok umat beragama pada Senin, 13 Februari 2023. Tiga tokoh yang mendapat anugerah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama K.H. Yahya Cholil Staquf, Dewan Pakar Majelis Pelayanan Sosial PP Muhammadiyah dr. Sudibyo Markus, M.B.A dan Cardinal Miguel Angel Ayuso Guixot, M.C.C.J. Prefek Dikasteri untuk Dialog Antar Agama Vatikan.

Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. Phil Al Makin, S.Ag., M.A mengatakan, penganugerahan gelar doktor kehormatan kepada tiga tokoh ini sebagai bentuk apresiasi dan bukti nyata dalam mendukung perdamaian dan moderasi beragama. Gelar Doktor Kehormatan melambangkan makna yang berarti.

Read More

Selamat Muswil MES

Baca Juga: UIN Yogyakarta Beberkan Identitas Hadfana Firdaus, Penendang Sesajen Semeru

“Hal tersebut melambangkan langkah berani dari kampus kami dan kesediaan kami untuk merangkul perbedaan dan keharmonisan dari tiga komunitas agama serta rasa hormat kita kepada pemimpin mereka,” ujarnya dalam sambutan yang digelar di Gedung Prof. Dr. H.M. Amin Abdullah (Multi Purpose) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sejumlah tokoh hadir dalam pengangerahan bertema “Membangun Persaudaraan dalam Keragaman Kemanusiaan” ini. Mereka antara lain Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Mohammad Mahfud MD, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Abdullah Azwar Anas.

Baca Juga: Caturtunggal Sleman Yogyakarta, Kalurahan Padat Dihuni Ratusan Ribu Mahasiswa

Lebih lanjut, Al Makin menambahkan, penganugerahan tersebut tidak semata-mata melambangkan rangkulan terhadap tiga tradisi agama, tetapi perbedaan dan pluralitas secara keseluruhan. Indonesia sendiri mengakui keberadaan 6 agama, termasuk ratusan atau bahkan ribuan kelompok agama yang ada.

“Kita berharap, seremoni penganugerahan honoris causa ini menjadi simbol komitmen UIN Sunan Kalijaga, tidak hanya menghormati tiga kelompok umat, tapi sesuai pesan menteri agama kita, kita ingin menempatkan seluruh kelompok umat beragama yang ada di Indonesia yang jumlahnya ratusan di seluruh kepulauan nusantara,” ucap Al Makin.

Baca Juga: MAN 3 Bantul Raih Publikasi Award Kanwil Kemenag DIY

Pemimpin satu komunitas agama adalah pemimpin untuk semua agama. Dengan demikian, anggota suatu umat beragama harus menghormati dan menginternalisasi makna keimanan dari umat beragama lain. Beriman berarti siap menerima dan menghadapi hubungan antar agama.

Al Yakin, mencontohkan, Cardinal Ayuso bukan hanya representasi Tahta Suci dan pemimpin Gereja Katolik. Cardinal Ayuso juga pemimpin bagi agama lain di Indonesia.

Baca Juga: Mahasiswa dan Pelajar Memeriahkan Amukti Zamrud Nusantara di Yogyakarta

Demikian pula bagi Yahya Cholil Staquf, yang tidak hanya sebagai Ketua Nahdlatul Ulama tapi juga pemimpin dan pengayom seluruh umat, baik, Katolik, Budha, Hindu, Kristen, Konghucu, maupun Muhammadiyah. “Hal yang sama pun juga berlaku bagi Sudibyo Markus yang tidak hanya sebagai penasihat bagi Muhammadiyah tapi juga penasihat bagi semua umat,” ungkapnya.

Penganugerahan gelar doktor kehormatan ini pun juga sebagai bentuk penghargaan yang setinggi-tingginya dari UIN Sunan Kalijaga kepada tokoh yang dinilai telah berkontribusi nyata. Tidak hanya dalam skala nasional namun juga internasional. []

Related posts