BacaJogja – Panitia pendaftaran Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta di kantor DPC PDI Perjuangan Yogyakarta sudah menerima lima pendaftar yang telah mengambil formulir hingga Rabu, 8 Mei 2024.
Profil lima orang yang telah mengambil formulir pendaftaran Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota cukup beragam termasuk pengusaha yang tergabung dalam Kadin. Siapa saja mereka?
Baca Juga: Libur Kenaikan Yesus Kristus Commuter Line Yogyakarta Tambah 6 Perjalanan per Hari
Berikut lima orang yang sudah mengambil formulir pendaftaraan untuk maju dalam Pilkada Kota Yogyakarta hingga 8 Mei 2024:
1. Wawan Harmawan Wakil Ketua Kadin DIY
2. Widi Praptomo, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DIY
3. Fokki Ardiyanto
4. Ricco Survival Yubaidi
5. Gunawan Hartono.
Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta Eko Suwanto mengatakan, Wawan dan Widi mengambl formulir pada Rabu, 8 Mei 2024. Sedangkan Fokki Ardiyanto, Ricco Survival Yubaidi, dan Gunawan Hartono mengambil formulir pendaftaran pada pekan lalu.
Baca Juga: Ini yang Dilakukan Pemkot Yogyakarta Peringati Hari Buku Nasional Tahun 2024
Eko mengatakan, paanitia pendaftaran telah memberikan penjelasan kepada setiap tokoh masyarakat yang ingin mendaftarkan diri menjadi pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota, apa saja syarat administratif yang harus dilengkapi.
“Silakan dilengkapi dan saat mengembalikan dengan giat kebudayaan, bisa pawai budaya bisa juga dengan parade kuliner. Kita akan tempuh jalan kebudayaan untuk memenangkan Pilkada 2024,” katanya dalam siaran pers, Kamis, 10 Mei 2024.
Sesuai dengan prosedur, untuk setiap calon yang hendak maju mendaftarkan diri diharapkan tatkala pengembalian formulir nanti dilakukan dengan cara berbudaya.
Baca Juga: Kado HUT Sleman ke-108: Buku Pesona Wisata Bumi Sembada dan Prangko Buk Renteng
“Jogja kan Kota Budaya, Kota Wisata sekaligus Kota Bersejarah. Maka kepada para Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota yang akan kembalikan formulir dan resmi mendaftar wajib gelar giat kebudayaan. Bisa pawai budaya, bisa dengan tari tarian,” jelasnya.
Prinsipnya dengan pengembangan dan nguri uri kabudayan ini akan memupuk rasa tresna, rasa cinta pada tanah air Indonesia. Giat budaya ini juga untuk mengokohkan nilai nilai kejujuran, nilai pengabdian dan perjuangan bagi para calon. “Menjadi pemimpin itu wajib punya watak jujur dan berani seperti Werkudara,” kata Eko.[]