Semarak HUT ke-77 Pemkot Yogyakarta Bertema Rikat, Rakit, dan Raket; Ini Maknanya

  • Whatsapp
HUT Pemkot Yogyakarta
Kirab Pusaka milik Pemkot Yogyakarta Tombak Kyai Wijoyo Mukti. (Foto: Pemkot Yogyakarta)

BacaJogja – Pemerintah Kota Yogyakarta memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77. Acara diperingati dengan menggelar upacara bernuansa Jawa di lapangan Balai Kota, pada Jumat 7 Juni 2024. Upacara bernuansa Jawa tersebut berjalan dengan khidmat, diikuti para peserta yang mengenakan busana Jawa gaya Yogyakarta.

Upacara diawali dengan kirab Pusaka milik Pemkot Yogyakarta yaitu Tombak Kyai Wijoyo Mukti, oleh pasukan Bregodo sebagai simbol kekuatan moral bagi pemimpin untuk selalu berusaha memakmurkan rakyatnya.

Read More

Tema HUT ke-77 Pemkot Yogyakarta adalah Rikat, Rakit, Raket. Semangat ini mengandung nilai-nilai luhur murni yang sangat mendalam. Di mana Rikat, bermakna bahwa budaya kehidupan bermasyarakat di Kota Yogyakarta selalu bergerak dan bekerja cepat tanpa bertele-tele. Kemudian Rakit, berarti berproses saling melengkapi dan menyempurnakan, serta Raket, diartikan sebagai kebersamaan yang saling mendukung.

Baca Juga: KAI Wisata Jadi Official Partner Kemenparekraf untuk Misi Penjualan di Shanghai dan Beijing China

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto mengatakan, semangat tersebut sekaligus memberi inspirasi bagi seluruh masyarakat Kota Yogyakarta dari segala elemen, bersama segenap pemangku kepentingan dan Pemkot Yogyakarta, untuk terus bergerak maju, bekerja cepat, melengkapi dan mendukung satu sama lain, saling menjaga untuk melanjutkan pembangunan di segala bidang.

“Selama 77 tahun Pemkot Yogyakarta berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dengan lebih cepat dan semakin memberikan kemudahan tentunya dengan merangkul semua unsur masyarakat dan stakeholder,” katanya.

Baca Juga: Jadwal Bus Keliling dan SIM Corner Ditlantas Polda DIY Juni 2024

Menurutnya perjalanan selama 77 tahun tersebut juga harus disampaikan kepada generasi muda, agar masyarakat Kota Yogya tidak lupa akan sejarahnya. Sebab banyak yang telah dilalui dalam proses pembangunannya, hingga saat ini sarana prasarana publik yang tersedia sudah semakin baik.

“Perjalanan waktu ini menjadi sejarah yang harus selalu diangkat, dan ditularkan kepada generasi muda, bahwa dalam prosesnya untuk membangun kota ini tidaklah mudah. Sehingga anak-anak muda juga generasi di atasnya bisa semakin mencintai betul Kota Yogya, dengan harapan semakin hari kota ini menjadi makin nyaman, maju dan sejahtera,” ungkapnya.

Baca Juga: Penerimaan Bea dan Cukai di Yogyakarta Naik 43,5 Persen

Sugeng mengatakan, momentum usia ke-77 tahun itu menjadi refleksi Pemkot dalam membangun Kota Yogyakarta dan melayani masyarakat. “Ini adalah momentum yang waktu tepat untuk melakukan refleksi dalam diri kita masing-masing, mengenai apa yang telah kita capai dan apa yang belum kita raih, serta apa yang harus segera kita perbaiki, terutama dalam rangka mewujudkan pembangunan Kota Yogyakarta yang nyaman huni, aman, sejahtera dan berbudaya, secara berkelanjutan,” jelasnya.

Pihaknya mengatakan unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus terus didorong untuk berkolaborasi dengan optimal, dalam memajukan pembangunan dan menciptakan kesejahteraan masyarakat Kota Yogya, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Keistimewaan Yogyakarta.[]

Related posts