BacaJogja – Pemkab Sleman meluncurkan gerakan petani cabai peduli inflasi. Acara yang digelar di persawahan Domban, Mororejo, Tempel ini di dipimpin Assiten I Sekretaris Daerah Sleman mewakili Bupati Sleman.
Kabupaten Sleman memperoleh alokasi pengembangan cabai 2024 dari Ditjen Hortikultura melalui Bupati Sleman seluas 250 hektare. Langkah ini untuk stabilitas harga dan stabilitas pasokan di Bumi sembada.
Hal ini dimaksdukan untuk stabilitas pasokan dan stabilitas harga cabai menjelang hari besar keagamaan dan menjelang Tahun Baru 2025. Alokasi dididstribusikan di 13 kapanewon melalui 13 Kelompoktani/Gapoktan/KEP senilai Rp 2,7 miliar berupa sarana produksi cabai yaitu mulsa dan pupuk NPK.
Baca Juga: Commuter Line Yogyakarta Tambah Operasional KRL Jogja Solo dan Prameks 22 Juni-14 Juli 2024
Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Ir Suparmono, MM menyampaikan bahwa bantuan dari Ditjen Hortikultura melalui Bupati Sleman dimaksudkan untuk menjaga stabilitas pasokan dan stabilitas harga di tingkat petani, pedagang dan dan konsumen agar harga dan pasokan stabil tidak terjadi lonjakan harga yang menyebabkan tingginya inflasi.
Jadwal penanamn pengembangan cabai ini diatur di Juni – November agar saat akhir tahun 2024 dan tahun baru 2025 yang biasanya harga tinggi dan pasokan berkurang banyak sehingga pasokan dan harga cabai aman untuk semuanya.
“Tidak hanya berupaya menjaga stabilitas pasokan dengan peningkatan produksi tetapi petani cabai juga mampu memproduksi cabai yang sehat sesuai kebutuhan pasar, baik dari segi kuantitas maupun kualitas,” jelas Suparmono.
Baca Juga: Ketika Juragan Katering Bantul Yogyakarta Healing, Belanjanya Tembus Jutaan Rupiah
Champion Cabai Nasional dari Sleman, Ardhi Prasetyo Wibowo, mengucapkan terimakasih kepada Bupati Sleman dan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman atas dukungan kepada petani cabai dengan stimulan bantuan-bantuan yang sangat mendukung iklim usaha percabaian di Sleman, baik di sisi produksi maupun disisi pemasaran.
“Hingga saat ini lelang cabai Sleman yang dikelolai Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi dan beberapa kelompok tani yang tergabung menjadi barometer perkembangan harga cabai secara nasional dan menjadi pusat pembelajaran pemasaran produk hortikultura dari berbagai kabupaten lainnya. Komitmen petani dalam pemasaran cabai dan sayuran menjadi daya tawar petani Sleman yang menguntungkan petani Sleman,” ungkap Ardhi.
Dengan pola tanam yang terjadwal menjadikan Kabupaten Sleman manjadi salah satu sentra cabai nasional dikarenkan pasokan setiap hari setiap bulan selalu tersedia pasokannya. “Hal ini menjadikan kabupaten lain melaksanakan kerja sama pasokan cabai dengan Sleman,” imbuh Asisten I Setda Sleman.