BacaJogja -Banjir bandang yang melanda Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, pada 6-7 Maret 2025 telah menimbulkan dampak yang sangat besar. Hujan deras yang turun tanpa henti menyebabkan sungai meluap, merendam permukiman warga, hingga merusak infrastruktur penting di daerah tersebut. Akibatnya, ribuan warga harus mengungsi, sementara aktivitas ekonomi lumpuh akibat akses jalan yang terputus.
Tercatat sebanyak 91 ribu jiwa terdampak langsung oleh bencana ini, dengan tiga korban meninggal dunia dan dua orang lainnya dilaporkan hilang. Selain itu, Jembatan Cidadap yang menjadi penghubung utama Pelabuhan Ratu dengan daerah lainnya ambruk akibat derasnya arus sungai. Kejadian ini membuat arus lalu lintas terganggu dan memaksa warga mencari jalur alternatif.
Kronologi Banjir Bandang di Pelabuhan Ratu
Bencana ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan Sukabumi sejak Kamis, 6 Maret 2025. Curah hujan yang tinggi menyebabkan Sungai Cipalabuhan meluap hingga airnya menggenangi wilayah permukiman di Pelabuhan Ratu. Beberapa desa terdampak parah, dengan sebagian rumah warga terendam banjir setinggi lebih dari satu meter.
Baca Juga: Hari Perempuan Internasional 2025: Kisah Wanita Tangguh di Balik Kemudi Demi Menghidupi Keluarga
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat bahwa banjir ini melanda 18 titik berbeda di sembilan kecamatan. Selain itu, longsor juga terjadi di 30 desa yang tersebar di 22 kecamatan, semakin memperparah situasi. Dalam insiden ini, tiga orang meninggal dunia akibat terseret arus deras, sementara dua lainnya masih dalam pencarian.
Tidak hanya merendam rumah warga, banjir juga menyebabkan gangguan di fasilitas umum, termasuk pasar dan terminal di Pelabuhan Ratu. Beberapa ruas jalan utama di daerah tersebut tertutup lumpur dan puing-puing yang terbawa arus banjir.
Jembatan Cidadap Putus, Akses Transportasi Lumpuh
Salah satu dampak terbesar dari bencana ini adalah ambruknya Jembatan Cidadap di Kecamatan Simpenan, Sukabumi. Jembatan ini merupakan penghubung utama bagi warga Pelabuhan Ratu menuju wilayah Sukabumi Selatan.
Baca Juga: Jambret di Imogiri Bantul Tertangkap, Korban Sempat Kejar hingga Kecelakaan
Menurut laporan, jembatan ambruk akibat pondasi betonnya tergerus oleh arus Sungai Cidadap yang meluap. Struktur jembatan yang tidak mampu menahan derasnya air akhirnya runtuh sekitar empat meter, membuatnya tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat.
Sebagai langkah darurat, pihak kepolisian melakukan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan kendaraan ke rute alternatif. Kendaraan dari arah Ujung Genteng diarahkan menuju Lengkong dan Nyalindung, sementara dari Pelabuhan Ratu diarahkan ke Warung Kiara dan Pangleseran. Warga pun diminta waspada dan menghindari area yang berisiko longsor.
Dampak dan Upaya Penanganan
* Korban Jiwa dan Pengungsi: Tiga orang meninggal dunia, dua hilang, dan 91 ribu jiwa terdampak.
* Kerusakan Infrastruktur: Jembatan Cidadap ambruk, jalan dan fasilitas umum rusak.
* Upaya Penanganan: BPBD dan tim SAR melakukan evakuasi, pendirian posko pengungsian, dan rekayasa lalu lintas.
Banjir bandang ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. []