BacaJogja – Pemerintah kembali memberikan keringanan kepada masyarakat berupa diskon tarif listrik sebesar 50% yang akan berlaku selama Juni hingga Juli 2025. Insentif ini merupakan bagian dari 6 paket stimulus ekonomi nasional yang dijadwalkan meluncur pada 5 Juni 2025 mendatang.
Kebijakan ini diputuskan dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta pada Jumat, 23 Mei 2025.
Dalam keterangan resmi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, diskon tarif listrik ini akan menyasar sekitar 79,3 juta rumah tangga di seluruh Indonesia. Namun berbeda dengan skema sebelumnya, kali ini diskon hanya berlaku untuk pelanggan PLN dengan daya listrik di bawah 1.300 VA.
Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem Yogyakarta 24–26 Mei 2025: Wilayah yang Berpotensi Terdampak
“Skemanya seperti yang awal tahun, tapi kali ini hanya untuk yang di bawah 1.300 VA. Kalau kemarin sampai 2.200 VA,” ujar Airlangga.
Daftar Insentif Ekonomi Lain yang Menyertai Diskon Listrik
Selain potongan tarif listrik, pemerintah juga akan menggulirkan berbagai stimulus tambahan yang mencakup:
1. Diskon transportasi, meliputi:
– Tiket kereta api
– Tiket pesawat
– Tarif angkutan laut
2. Diskon tarif tol yang ditargetkan menyasar sekitar 110 juta pengendara
3. Penambahan alokasi bantuan sosial, berupa:
– Kartu sembako dan bantuan pangan untuk 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
4. Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi:
– Pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta
– Guru honorer
5. Diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) untuk sektor padat karya
Baca Juga: Naik Kereta Panoramic dan Priority Mulai Rp100.000, Ini Rute dan Syaratnya!
Tujuan dan Dampak Kebijakan
Paket insentif ini dirancang untuk mendorong konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat selama masa libur sekolah pertengahan tahun, sekaligus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap sektor konsumsi dan mobilitas masyarakat tetap terjaga, terutama di tengah tantangan ekonomi global yang masih belum stabil. []