BacaJogja — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 24–26 Mei 2025. Peringatan ini dikeluarkan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini.
BMKG mengidentifikasi adanya suhu muka laut hangat di wilayah perairan selatan Jawa yang berkisar antara 29–31°C, serta anomali suhu muka laut sebesar +0.5 hingga +1.0°C. Kondisi ini berkontribusi terhadap peningkatan pasokan uap air di atmosfer yang mendukung pertumbuhan awan hujan.
Baca Juga: Aksi Klitih di Berbah Sleman: Pemotor Bersenjata Celurit Serang Warga, Ini Respons Polisi
Selain itu, pola sirkulasi angin di perairan Laut Jawa yang membentuk area perlambatan massa udara (konvergensi) turut memperkuat potensi pembentukan awan hujan di wilayah DIY. Kondisi ini didukung kelembapan udara yang cukup tinggi di lapisan 850–500 mb (sekitar 70–95 persen), serta labilitas atmosfer lokal yang mendukung pertumbuhan awan hujan intensitas sedang hingga lebat.
Wilayah Berpotensi Cuaca Ekstrem
BMKG memetakan beberapa wilayah yang berpotensi terdampak hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Berikut rinciannya:
- 24 Mei 2025: Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian utara, Bantul bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara dan tengah.
- 25 Mei 2025: Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian utara, Bantul bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara dan tengah.
- 26 Mei 2025: Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, Bantul, dan Gunungkidul bagian tengah dan selatan.
Baca Juga: Kolaborasi Besar: Yogyakarta dan 47 Kampus Tangani Sampah Lewat Kampung Tematik
Imbauan BMKG
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, S.Si., M.Kom, mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta jalan licin akibat hujan lebat.
“Masyarakat juga diharapkan tidak berlindung di bawah pohon saat hujan disertai kilat atau petir dan mewaspadai kemungkinan angin kencang yang bisa menyebabkan kerusakan,” ujar Warjono dalam rilis resminya.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG seperti website, media sosial, aplikasi Info BMKG, atau langsung menghubungi layanan informasi Stasiun Meteorologi Yogyakarta. []